Dear All,

Menyambung tulisan saya yang lalu dimana saya pernah menyinggung tentang hubungan Hypnotherapy dan NLP dan juga untuk merespon permintaan Vivi Yuliarti (sorry, baru dijawab sekarang yaaa....), maka kali ini saya mencoba untuk menjelaskan hal tersebut. Namun yang ingin saya jelaskan disini lebih kepada aplikasinya untuk meraih impian kita, bukan dasar-dasar teorinya (wahhh, bisa satu buku sendiri untuk ngejelasinnya. .. he...he...he. ...).

Sharing inipun hanyalah hasil perenungan yang saya coba sarikan dari berbagai sumber ilmu yang saya peroleh, seperti seminar/workshop yang saya ikuti diantaranya SC BaMM, Kelas 100 jam Hypnotherapy Pak Adi, Sertifikasi Practitioner NS-NLP, juga dari beberapa buku termasuk buku-bukunya Pak Adi & Pak Aries, bahkan dari milis Money_magnet yang paling oke ini maupun dari kehidupan yang saya jalani selama ini. Jadi tentunya tulisan ini masih sangat mengharapkan masukan dan respon dari teman-teman, khususnya dari kakek guru kita, Pak Adi W Gunawan dan Pak Ariesandi Setyono.

Ketika mengikuti sesi praktek teknik-teknik terapi di workshop sertifikasi NS-NLP yang saya ikuti, menurut
"kacamata" saya sebagai seorang Hypnotherapist, teknik-teknik terapi yang diterapkan di NLP tersebut adalah sebuah teknik "Waking Hypnosis" (hipnosis yang dilakukan dalam kondisi klien bangun atau tersadar). Karena pada saat terapi berjalan hampir sebagian besar "klien " akhirnya masuk ke kondisi "Trance" dan sugesti yang disampaikanpun diterima dengan baik. (Ingat, kondisi "Trance" atau "Hipnosis" tidak ada hubungannya dengan klien bangun atau tertidur atau apakah klien membuka mata atau menutup mata, karena definisi "Hypnosis" yang dikeluarkan oleh Departemen Pendidikan Amerika adalah "tertembusnya Critical Factor yang diikuti dengan diterimanya sugesti tertentu").
Jadi, menurut hemat saya, teknik-teknik terapi yang diterapkan di NLP adalah suatu teknik terapi yang juga menggunakan hipnosis sebagai basisnya (dimana teknik induksi yang digunakan di NLP, menurut kesimpulan saya adalah "Emotionally induced induction"). Hanya bedanya dengan teknik Hipnoterapi adalah pada teknik hipnoterapi (khususnya yang diajarkan oleh Pak Adi W) bisa diukur tingkat kedalaman "trance" seorang klien untuk keperluan terapi, sehingga terapi bisa berhasil dengan baik. Sementara pada teknik NLP (dan juga pada beberapa teknik hipnoterapi diluar yang diajarkan Pak Adi W) tidak ada "teknik" untuk melakukan hal ini. Sehingga tidak heran apabila Richard Bandler/John Grinder mengatakan bahwa apabila teknik NLP dilakukan pada keadaan "Hipnosis" (tentu, maksudnya kondisi "hipnosis" yang cukup dan bisa dipastikan kedalamannya) , maka hasilnya akan lebih dahsyat lagi.

Wahhh, koq malah bicarain teori yaahh, bukannya bagaimana aplikasi nya pada pencapaian impian ... ???, he...he...hee. .., sorry dehhh..., tapi paling tidak sudah mulai jelas kan hubungan antara hipnoterapi dan NLP..., atau malah semakin bingung ... ???!!!. Mudah-mudahan makin bingung, karena bila semakin bingung berarti anda semakin penasaran ... he... he... he...

Sekarang bagaimana aplikasi NLP yang dikombinasikan dengan hipnoterapi dalam upaya mewujudkan impian-impian kita ... ???!!!.
Ok, saya mencoba menjelaskan hal ini sebagai seorang hipnoterapis yang juga sekaligus seorang Praktisi NLP (narsis.... nggak, sihhh... ???).
Kita mulai dari 5 langkah mencapai impian yang sudah tidak asing lagi di telinga teman-teman, yaitu :

  1. Impian (yang personal & bermakna)
  2. Yakin
  3. Syukur
  4. Pasrah
  5. Doa

1. Impian (yang personal & bermakna)
Saya ingin menekankan arti impian yang bermakna disini (kalau arti personal sudah jelas, khann...). Impian yang bermakna adalah suatu keinginan yang benar-benar melibatkan seluruh indra (penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecapan) dan perasaan (emosi & suasana hati) anda. Jadi pada saat anda menentukan sebuah impian/keinginan (goal setting), pastikan seluruh diri anda (fisik, emosi dan perasaan) terlibat. Resapi betul apa yang anda lihat, anda dengar, anda cium dan anda kecap serta emosi apa yang muncul pada saat anda membuat goal setting, juga pada saat membayangkan goal setting menjadi kenyataan maupun tidak. Lakukan hal ini dengan cara berbicara dengan "parts" anda("self talk"). Dalam teknik NLP ada cara untuk membuat goal setting yang menurut saya, cukup powerful apalagi jika dilakukan dalam kondisi "deep", pasti lebih dahsyatt... (ingin sekali rasanya segera membagi teknik ini kepada teman-teman, karena akan lebih jelas jika langsung dipraktekan) .
Apabila pada saat menyusun goal setting maupun pada saat membayangkan impian ini terwujud anda tidak merasakan apapun dan emosi anda datar saja, begitu juga ketika membayangkan impian anda tidak terwujud reaksi yang muncul juga sama
(kalau berhasil yaa syukur, kalau nggak berhasil ..., yaaa... nggak apa-apa), itu artinya impian/keinginan yang anda buat tidaklah terlalu bermakna, sehingga tidak heran apabila Subconscious anda tidak terlalu meresponnya. (Perlu diingat, bahwa emosi yang muncul karena tidak tercapainya sebuah keinginan yang kuat dengan perasaan pasrah adalah dua hal yang berbeda).
So, pastikan impian yang dibuat adalah betul-betul yang dilandasi dengan niat/intention yang sangat kuat, kalau perlu mulai dari menselaraskan dulu
"believe & Value" anda.

2. Yakin
Untuk hal ini, semuanya sudah jelas yaa....

3. Syukur
Perasaan bersyukur adalah salah satu "tools" yang sangat powerful untuk mengisi aki psikis kita, sehingga energi listriknya menjadi sangat kuat untuk menarik apapun yang kita impikan dari alam semesta kedalam diri kita. Namun perasaan bersyukur yang seperti apa ???
Didalam konsep NS-NLP, hal yang paling ditekankan adalah pemberian makna atas segala ucapan, perasaan dan bahkan tindakan kita. Jadi, tidak hanya impian saja yang harus bermakna, tapi Rasa bersyukur
kita pun harus bermakna.
So, perasaan bersyukur yang bermakna itu seperti apa ... ??? dan bagaimana mewujudkannya ... ???
Perasaan bersyukur yang bermakna adalah pemberian makna pada ungkapan rasa syukur kita dengan melibatkan seluruh aspek diri kita, baik itu Indra
(penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecapan) kita maupun Perasaan (emosi & suasana hati). Jadi ketika memaknai rasa bersyukur, kitapun akan berdialog dengan"parts" kita, tentang apa yang kita lihat, dengar, cium dan kecap serta yang kita rasakan ketika kita bersyukur ... ????.
Waahhhh... ribet amat siihhhh,, dikit-dikit tanya sama
"Parts" ... repot lhaa... yauuuwwww... . !!!. Yaaa....nggak laaahhhh, masa yaaa...nggak donk.
Sebetulnya hal ini sangat praktis dan simpel banget ngejalaninnya. .., selama anda buang jauh-jauh persepsi yang mengatakan bahwa :
"yang namanya ngobrol dengan "parts" khann ..., harus rileks dulu, harus tutup mata dulu.... bla...bla... bla...." .(ingat kata-kata Pak Adi, bahwa relaksasi fisik tidak sama dengan relaksasi pikiran dan yang paling penting adalah relaksasi pikiran).
Kita bisa berbicara dengan "parts" kita, kapanpun kita mau bahkan pada saat kita sedang beraktivitas sekalipun. Pada saat kita melakukan "self talk", pada dasarnya kita sedang berbicara dengan bagian dari diri kita.

Baiklah, saya beri sebuah contoh, bagaimana memaknai rasa syukur dengan melibatkan seluruh aspek diri kita (fisik, emosi dan perasaan).
Misalnya kita ingin bersyukur karena sampai detik ini, masih bisa makan tiga kali sehari dengan lauk pauk yang sangat nikmat. Langkah-langkah yang dilakukan untuk memaknainya adalah sebagai berikut :

  • Rasakan emosi yang muncul atas rasa bersyukur tentang makan ini (misalnya bila dibandingkan dengan orang-orang yang untuk makan sekali sehari saja tidak bisa)
  • Sebelum kegiatan makan dilakukan, terlebih dulu beri makna tentang makan tersebut (sebaiknya maknanya diselaraskan dengan impian kita). Misalnya, salah satu tujuan makan adalah untuk proses metabolisme tubuh agar menghasilkan tenaga yang dibutuhkan untuk beraktifitas sehar-hari. Oleh karena itu pada saat melakukan suapan pertama , kita bisa memaknai rasa syukur atas makanan itu dengan mengucapkan kata-kata sebagai berikut : "Yaa Tuhan, terima kasih atas segala karuniaMU ini, aku yakin makanan ini tidak hanya menguatkan fisikku, tapi juga menguatkan semangat dan keyakinanku dalam menggapai apa yang kuimpikan"
  • Libatkan indra dan perasaan anda sambil melakukan "self-talk". Pada saat anda merasakan nikmatnya empal daging yang dimasak istri tercinta anda, bayangkan impian anda tercapai dan sampaikan pada "parts" anda, rasa nikmat ini. Begitu juga ketika anda mencium harumnya sayur sop yang masih hangat atau mendengar nada-nada indah ketika sendok anda beradu dengan piring, juga emosi anda yang muncul ketika anda tahu bahwa diluar sana masih banyak orang-orang yang untuk makan sekali sehari saja nggak bisa, sampaikan itu semua ke "parts" anda. (tapi dalam hati aja yaaa...., soalnya entar disangka orang gokil lagi...., ngomong sendirian... he... he... he ....). Pada awalnya, mungkin agak kikuk untuk melakukan hal ini, tapi percayalah sekali anda melakukan ini, maka selanjutnya kegiatan makan anda (atau apapun juga kegiatan yang anda lakukan dengan cara ini) akan menjadi sebuah kegiatan yang sangat mengasyiekan.


Contoh lain kegiatan sederhana yang bisa anda syukuri dan bisa anda beri makna yang akan mendukung tercapainya impian anda, misalnya kegiatan mandi anda sehari-hari (wahhh, masa mandi aja bisa menjadi bermakna seeehhhh..., menunjang tercapainya impian lageee .... ???!!!....).
Why not... !!!, yuuukkk, kita coba bahas langkah-langkahnya :

  • Emosi yang muncul dari rasa bersyukur atas mandi ini adalah, kemudahan mendapatkan air. Apalagi bila dibandingkan dengan saudara-saudara kita yang harus antri air, bahkan ada yang menggunakan air kotor untuk mencuci, mandi bahkan memasak !!! akibat kekeringan yang berkepanjangan. Bisa dibayangkan khaann.... emosi yang muncul ......
  • Maknai arti mandi. Salah satu tujuan mandi adalah untuk membersihkan segala kotoran dari tubuh kita. Jadi, pada saat mengguyurkan air ketubuh kita, kita bisa bilang pada "parts" kita : "Dengan membersihkan badanku ini, berarti aku juga membersihkan seluruh pikiran dan emosi negatip yang masih ada di diriku ini, yang hanya merugikan aku dalam mencapai semua yang aku impikan. Dengan bersihnya tubuhku, bersih pula niat dan keinginanku. Terima kasih, Tuhan".
  • Kemudian kita menyampaikan pada "parts" kita, semua yang kita rasakan, lihat, dengar dan cium ketika mandi. Segarnya air, harumnya sabun wangi atau suara gemericik air yang khas. Dimana kita me "Metafora" kan itu semua sebagai perwujudan tercapainya impian kita. that's clear ... ???

Masih banyak kegiatan sehar-hari kita yang bisa kita lakukan dengan cara seperti diatas, misalnya aktivitas dikantor, mengendarai kendaraan dan lain sebagainya. Percaya dehh, kalau ini anda lakukan secara kontinyu, maka seluruh kegiatan didalam hidup anda akan sarat makna dan menggairahkan.
Sudah jelas atau makin bingung ...???!!!... mudah-mudahan makin bingung..

4. Pasrah
Keliatannya yang ini juga sudah jelas yaaa. Karena sudah banyak suhu yang menjelaskan hal ini. Dimana intinya, kita tidak boleh sedikitpun melekat dengan apa yang kita impikan/inginkan. Apapun hasil yang nantinya kita dapatkan itu pastinya adalah yang terbaik yang sudah ditetapkan Tuhan untuk kita. Karena Dia Maha Mengetahui, Maha Adil, Maha Pemurah dan Maha menyayangi hamba Nya.
Tapi, yang perlu diingat adalah pasrah bukan berarti putus asa, bukan berarti menyerah sebelum melakukan yang terbaik yang bisa dilakukan. Jadi, kalau kita tetap
"gregetan" bahkan agak kecewa apabila impian kita belum tercapai, itu bukan berarti kita tidak pasrah. (Tapi, jangan lupa untuk segera menetralisir emosi kecewa ini, misalnya dengan EFT, self talk, salurkan ke bumi dan sebagainya).
Lalu, kapan kita tahu waktunya untuk pasrah... ??? atau dengan kata lain kapan kita tahu bahwa yang kita peroleh adalah yang terbaik untuk kita walaupun mungkin tidak sesuai dengan apa yang kita impikan ..... ???!!!...
Yaaahhhh, nggak usah dipikirin... ., itu semua akan terjawab oleh hati nurani masing-masing ..... yakini dan rasakan saja ......, semuanya akan terjawab dengan sendirinya.. ....(ada yang bilang, kalau tanya-tanya terus berati belum pasrah dooonnnggg.. .)

5. Doa
Kalau untuk yang ini, saya yakin semua sudah jelas sejelas-jelasnya.

Demikian yang bisa saya sharingkan, semoga bermanfaat.
Kepada Pak Adi W Gunawan dan Pak Ariesandi, saya mohon maaf atas kelancangan saya ini. Bukan maksud saya untuk me
"ngutak-ngatik" 5 prinsip yang telah bapak berdua jelaskan di buku bapak, tapi ini hanyalah ungkapan rasa kagum dan terima kasih saya kepada bapak berdua, yang telah menyampaikan 5 prinsip ini kepada masyarakat, sehingga banyak yang tercerahkan, termasuk salah satunya adalah saya.
Saya begitu terinspirasi dengan ke 5 prinsip ini, dimana saya selalu mencoba memikirkan dan merenungkannya, sehingga munculah pemikiran seperti yang saya tulis diatas. Mohon masukan dan diluruskan apabila kata-kata saya ada yang salah. Terima kasih.

Salam berkelimpahan,

Johan,
CHt,NLP-Pract.