By: Yan Nurindra Category:

Servomechanism

Mari kita lanjut perbincangan mengenai “LoA”, dimana khusus untuk pembahasan “LoA” ini saya memang bertujuan “menyuguhkan”-nya melalui sudut pandang yang berbeda, yang mudah-mudahan dapat “memperkaya” siapapun para peminat teori “LoA”.

Konsep terpenting dari “LoA” adalah “Hukum Ketertarikan” atau “Tarik Menarik”, dan kini saya akan mencoba membahasnya berdasarkan sudut pandang Psychocybernetic-nya Dr. Maxwell.

***

Jika kita coba mengamati dengan seksama, maka pada umumnya “perilaku” kita maupun “apa yang kita sering dapatkan dan temui” biasanya merupakan suatu “pola” atau membentuk suatu “pola kecenderungan”, dan pola ini jika tidak di-intervensi atau mengalami “konversi ekstrim”, maka pola ini cenderung semakin “mapan” dan “semakin kuat”.

Orang yang sering bangun “kesiangan”, maka akan cenderung untuk selalu bangun “kesiangan” dan bilamana sudah menjadi pola permanen, bahkan menjadi sangat “ajaib”, karena perilaku ini benar-benar menemukan “cara”-nya sendiri untuk membuat “kesiangan” ini terjadi.

Orang yang gampang sekali memperoleh “hutang”, pasti disebabkan ia telah melakukannya secara berulang-kali sejak lama, sehingga seakan-akan alam semesta akan mengatakan “ya … dia pantas dan harus diberi hutang” setiap kali ia mengajukan pinjaman. Ini bukan persoalan “baik” atau “buruk”, karena konglomerat pengemplang BLBI-pun pasti sudah memiliki pola ini sejak lama, dan pola ini bertambah kuat dan permanen, sehingga mereka-pun menjadi sangat “sakti” untuk “diberikan hutang” lagi, bahkan pada saat mereka sangat terpuruk sekalipun !

Bagi mereka yang “tidak pernah berhutang”, percayalah mereka ini tetap akan sulit untuk memperoleh pinjaman, bahkan ketika mereka memerlukannya untuk urusan “hidup dan mati” ! Tidak adil ya ?!

Demikian juga mereka yang hidupnya selalu dirundung “penderitaan” dan “sial”, maka percayalah ini telah menjadi “skill” yang sangat terlatih bagi mereka, walaupun pasti mereka tidak menginginkannya !

Tentu saja mereka yang hidup “berkelimpahan” juga ternyata telah memelihara “skill” dan “kecenderungan” ini sejak lama, walaupun dengan “kualitas” dan “kuantitas” yang mungkin berbeda.

Hati-hati jika anda ternyata memiliki kecenderungan untuk “bekerja sangat keras” ! Anda akan “ditarik oleh alam semesta” untuk selalu “bekerja keras” ! Renungkanlah kembali, apakah anda memang menggemari “kerja keras”, atau sebenarnya anda bekerja keras dengan tujuan untuk memperoleh keberlimpahan ? Tetapi jika anda memang benar-benar hobi “bekerja keras”, ya tentu bukanlah suatu masalah !

Mereka yang sering “jatuh sakit”, ternyata telah memiliki “bakat” ini sejak lama, dimulai dengan “sakit-sakit ringan” sampai di kemudian hari mereka menjadi lebih “terlatih” untuk sakit “lebih berat” !

***

Ternyata jika kita amati dengan seksama, semua hal yang kita peroleh dan alami, merupakan bentuk dari suatu “kecenderungan” yang semakin hari semakin kuat !

Inilah yang disebut sebagai “Servomechanism” !

***

Servomechanism atau “mekanisme servo” dapat dijelaskan dengan analogi “penembakan peluru kendali” ! Peluru kendali ditembakkan ke sasaran “nun jauh disana” dengan pengaturan koordinat target yang di-set melalui komputer. Ketika peluru kendali meluncur, maka ia akan bergerak dengan pola gerakan “lurus”, tetapi setiap beberapa mili-detik ia akan “dibelokkan” arahnya oleh pemandu yang telah di-set melalui komputer, dan seterusnya arah ini akan selalu di-“revisi”, dan akhirnya “Blaaaaaar ….!” sasaran-pun diketemukan !

Jadi ketika “target telah dikunci”, maka akan berlangsung gerakan yang selalu di-revisi arahnya secara terus-menerus, sehingga peluru kendali ini “harus mencapai sasaran” !

***

Demikian juga dengan segenap peristiwa kehidupan. Ketika seseorang sudah “dikunci harus mengalami sesuatu”, maka apapun yang dilakukan akan selalu memperoleh revisi dari “alam semesta” yang menyebabkan akhirnya “Blaaaar ….! Ia mengalaminya !”. Atau dalam bahasa yang lebih manusiawi adalah ketika seseorang sudah memiliki kecenderungan atau pola untuk “menjadi sesuatu”, maka dapat dipastikan ia dengan mudah mencapai apa yang dimaksud dengan “menjadi sesuatu” tersebut !

Dengan kata lain, semuanya hanyalah soal kecenderungan !

Cenderung sakit …. cenderung sehat …. cenderung kaya ….. cenderung miskin …. cenderung ditolak …. cenderung diterima …… cenderung memiliki banyak teman ….. cenderung memiliki banyak musuh …. cenderung “menipu” …. cenderung “ditipu” ….!

Dan sekali lagi bahwa “pola” atau “kecenderungan” atau “Servomechanism” ini akan “semakin kuat” jika tidak di-intervensi ! Baik pola baik, maupun pola buruk !

***

Saya mencoba memberanikan diri untuk menganalogikan mengenai apa yang disebut dengan “Takdir” dan “Nasib”, sama sekali bukan berdasarkan pengertian agama, tetapi berdasarkan bahasa “Mind Power” yang menjadi landasan dari “LoA” atau sejenisnya, hanya sekedar untuk memperkaya wacana !

“Ada orang menyeberang rel kereta, dan saat yang sama kereta melaju dengan cepat, ia tertabrak, tubuh-nya hancur lebur, mati !”

Setiap orang yang ditabrak kereta sampai hancur lebur, pasti mati ! Karena hukum semesta yang berlangsung secara sempurna telah terpenuhi. Mungkin ini yang lebih mendekati dengan pengertian “Takdir”, yaitu sesuatu yang telah menjadi “ketetapan”. Disebut juga sebagai “The Alchemy of Universe”, atau hukum “Alkemia Alam Semesta”, atau “Hukum Semesta”.

Tetapi mengapa orang tersebut menyeberang rel kereta tepat di saat kereta tersebut meluncur ? Apalagi anggap saja sebenarnya orang tersebut benar-benar belum siap untuk meninggalkan dunia ? Nah inilah yang mungkin mendekati pengertian dari “Nasib” ! Suatu gerakan, suatu kecenderungan ! Disebut juga sebagai “Servomechanism”.

***

Dan sebagai suatu pola atau kecenderungan, maka “Servomechanism” adalah sesuatu yang benar-benar dapat diubah arahnya ! Tentu dengan usaha dan strategi yang tepat !

Artinya jika saja kita dapat membentuk atau merubah “Servomechanism” kita menjadi Servomechanism “muda foya-foya … tua kaya raya …. hidup sejahtera …. mati masuk surga ….!” kan enak juga tuh ! He … he …..

Lalu Bagaimana cara merubah “Servomechanism” ?

Sebelum kita merubah “Servomechanism”, maka sebaiknya kita memahami terlebih dahulu, perangkat-perangkat manakah dalam diri kita yang membentuk “Servomechanism” ini ?

Kita bahas di Artikel berikutnya …….

Bersambung …

***

Sekedar suatu sumbangan pengetahuan, untuk memperkaya wacana ! Jauh dari kebenaran mutlak, dan sangat boleh diperdebatkan ! Tinggalkan saja bagian yang tidak memberdayakan, dan ambilah bagian yang mungkin memberdayakan !

Maap, jika ada salah-salah kata ! Tabik !