Sebelumnya saya ucapkan terima kasih terhadap rekan-rekan yang telah memberikan respon, baik secara terbuka, maupun yang langsung mengirimnya melalui email saya, karena mungkin dianggap berisikan hal-hal yang relatif sensitif.

“Gaya Hidup LoA (Law of Attraction)” adalah salah satu pilihan diantara “sekian banyak” pilihan “gaya hidup” lainnya ! Tidak penting lagi dia “benar” atau “salah”, karena memang tidak seorangpun yang dapat “menjamin” kebenarannya ! Yang lebih penting adalah apakah masing-masing “gaya hidup” tersebut dapat “memberdayakan” kita ?

Seringkali bukanlah “gaya hidup”-nya yang “salah” atau “benar”, tetapi konsistensi dalam sikap bathin kita yang seringkali justru menimbulkan masalah besar !

***

Amat sangat banyak cara untuk menghadapi kehidupan, kita sudah sangat akrab dengan berbagai “presupposition” yang berasal dari sumber yang beragam, dari keyakinan, agama, pokok-pokok pemikiran spiritual, dsb !

Kita boleh memilih prinsip : “Kelahiran, jodoh, rejeki, kematian, adalah urusan Tuhan”. Tetapi mengapa seringkali kita “protes” ketika orang yang kita cintai “dipanggil” Tuhan ?

Atau kita memilih prinsip : “Jalan hidup kita telah ditulis sebelum kita lahir”. Tetapi mengapa seringkali kita “tidak menerima” ketika kemiskinan tidak mau beranjak dari kehidupan kita ?

Kita dapat juga memilih : “Nasib suatu kaum tidak akan berubah, jika kaum tersebut tidak merubahnya”. Tetapi mengapa kita protes ke Tuhan ketika nasib kita tidak juga kunjung berubah ? Bukankah lebih berarti bahwa kita yang tidak terampil dalam mengubah nasib ?

Atau kita mengambil pilihan netral, yaitu : “Manusia berusaha, tetapi Tuhan menentukan”. Tetapi mengapa kita tidak serta-merta “merelakan” apapun yang akan menjadi hasilnya ?

Dan ketika kita berprinsip “Semuanya sudah ada takdir-nya”. Mengapa kita masih repot-repot berusaha ? Toh semua sudah takdir ?

***

“Gaya Hidup LoA” hanya merupakan salah satu “pilihan”, dan tetap saja konsistensi bathin menjadi lebih penting ! Gaya hidup ini akan membuat kita benar-benar “bertanggung-jawab penuh” terhadap kehidupan kita sendiri !

Kita adalah Co-Creator untuk “mengerjakan” alam semesta ini, ketika “batu” telah tersedia, maka kita dapat “membangun gedung”, ketika “uap panas” muncul dari dalam bumi, kita dapat membuat “pembangkit listrik”, dan ketika ada “hukum ketertarikan”, maka kita dapat pula menarik “kebahagiaan”, “penderitaan”, bahkan “keberlimpahan” atau “kemiskinan” ! Dan ini bahkan sangat mewakili dari suatu hal yang telah seringkali kita dengar, bahwa manusia adalah “khalifah di muka bumi” atau “pimpinan di muka bumi”. !

***
“Gaya Hidup LoA” mengasumsikan bahwa di alam semesta berlangsung hukum sebab-akibat yang sangat sempurna dan sangat holistik, mulai dari tingkat fisik sampai dengan tingkat non fisik, melintasi layer eksistensi yang tak berhingga.

Sebab Big-Bang maka menyebabkan lahirnya alam semesta fisik ! Sebab lapisan bumi bergeser, maka menyebabkan terjadinya bencana Tsunami ! Sebab pemanasan global maka menyebabkan punahnya Mamooth dan binatang purba lainnya ! Sebab aliran lahar yang sangat spektakuler maka lahirlah pulau-pulau baru di Hawaii ! Hal ini semua menunjukkan berlangsungnya hukum semesta di tingkat fisik yang sangat sempurna !

Dan hukum itu diasumsikan juga berlangsung di tingkat yang lebih murni, di tingkat “transcendental” ! Dan memang benar berlangsung ! Jika kita pernah mempelajari esoterisme, maka kita akan sangat “faham” bahwa selain energi-energi fisik di semesta fisik, juga terdapat energi yang lebih halus di tingkat “ether” yaitu “subtle energy”, yang juga terikat dengan hukum semesta yang tentu saja berlangsung di tingkat “ether” !

Dan bagaimana mengenai manusia ? Ya tentu saja termasuk ! Bahkan manusia memiliki berjuta bentuk, diluar bentuk yang selama ini “kita kenal” dalam kehidupan sehari-hari ! Andaikata anda melihat tubuh saya melalui “Mikroskop Elektron”, maka niscaya anda tidak dapat lagi membedakan manakah “kursi” dan manakah “saya”, semuanya hanyalah kumpulan “elektron” ! Apalagi jika kita melakukan proses “transcendental” lebih jauh lagi, maka anda akan melihat saya sebagai “quantum”. Dan yang sangat menarik, bahwa “quantum” bersifat “chaos”, artinya “quantum” saya akan melesat kesana-kemari dan tidak pernah berada di diri saya secara tetap, atau selalu bertukar, tetapi anehnya “quantum” ini juga bersifat “ordered” yang akan membentuk “entitas” diri saya ! Hii … serem juga ya, karena ternyata saya hanya “benar-benar ada” di dimensi “normal” yang kita kenal, tetapi di dimensi yang “setengah transcendental” saja saya sudah berubah menjadi “quantum” ! Bayangkan jika kita benar-benar “transcendental”, maka kita menjadi “tidak pernah” ada sama sekali !

***

Oke, semoga ilustrasi tadi dapat memberikan gambaran bahwa bentuk murni manusia adalah “tidak pernah ada”, tetapi menggambarkan bahwa sekaligus manusia “ada di-mana-mana” … atau manusia pada tahap tertentu hakikatnya adalah “alam semesta itu sendiri” ! Jadi jelas bahwa jika perdebatan “Gaya Hidup LoA” salah satunya adalah mengenai “apakah benar pikiran dapat bekerja sedahsyat itu ?”, maka saya yakin kini anda dapat menjawabnya sendiri dengan sangat baik !

Wah membingungkan dan malahan membuat makin tidak jelas ? Ya pasti ! Karena kita masih “terbiasa” hanya meng-indera sesuatu yang bersifat fisik, itupun menggunakan sensor berupa panca-indra (VAKGO) !

Deepak Choppra pernah menulis : “Jika anda ingin mengetahui rahasia dunia, maka anda tidak perlu kemana-mana, cukup di kamar saja, bahkan anda cukup diam saja, maka dunia akan membuka segenap topengnya !”

Suatu kalimat yang sederhana, tetapi membutuhkan “pemahaman” dan “kemampuan” untuk memahaminya ! Jika kita mampu melakukan proses “Transcendental”, yaitu menurunkan gelombang otak sampai dengan tingkat yang terendah (NDE Brainwave), tetapi tetap dalam kondisi “Full Awareness”, maka kita akan “mulai memahami” apa yang ditulis oleh Deepak Choppra tersebut ! Kita akan memahami bahwa ada suatu wilayah yang merupakan “Non Sensory Perception World” atau Non VAKGO, yang dulu oleh para tetua kita di Asia Tengah disebut sebagai “Shamballa” atau “Shang-Rilla” ! Atau oleh mbah Marto dari “penghayatan mulat saliro” di solo disebut sebagai “suwung …. wang … wung …!”.

Disinilah awal lahirnya pengertian “The Alchemy of The Universe” atau “The Law of Attracton” atau lain-lainnya yang sejenis alias se-ordo !

***

Dan sekali lagi bahwa “Gaya Hidup LoA” adalah pilihan ! Jika kita tidak nyaman, jangan dipaksakan ! Lebih baik pilih “presupposition” lain yang dapat membuat kita “nyaman” dan “berdaya”, dan yang lebih penting lagi adalah menumbuhkan sikap konsistensi bathin atas pilihan tersebut !

Semuanya benar ! Semuanya dapat memberdayakan ! Kita hanya perlu konsisten !

***

Dan, akhirnya …. semua pendapat, teori, asumsi, atau hipotesa saya ini, masih sangat dapat dan sangat boleh diperdebatkan ! Ada pepatah “Jika anda puas beritahu teman, tapi jika anda kecewa beritahu saya !” …. He he … rumah makan padang …. kaleee …!!

Maap, jika ada salah-salah kata ! Tabik !