Akhirnya hari yang ditunggu-tunggu inipun tiba....", gumamku dalam hati..., sambil memungut koran pagi di teras rumah yang diantarkan bocah loper langganan kami setiap paginya. Yaaa....karena pada hari ini ada sesuatu yang sangat spesial yang kami berdua tunggu-tunggu.

"Pah, kita berangkatnya jam setengah sembilan aja yaaa" ujar istriku disela-sela kesibukannya menyuapi putra bungsu kami yang masih berusia 5 tahun.
"ngapain ... ??? koq pagi amat... khan katanya kumpulnya jam sebelas..." tanyaku keheranan sambil melipat koran pagiku.
"Justru itu... supaya nggak telat..., biasanya hari minggu begini di Puncak macet lhooo....," sahutnya lagi dengan lembut
"... Dwi aja mau berangkat jam delapan dari rumah, tapi katanya sihhh... mau mampir ketempat Momo dulu, baru dari sana berangkat bareng-bareng ke Ponyo..." sambungnya lagi dengan bersemangat. Tadinya aku masih ingin mengatakan bahwa perjalanan dari Depok ke Restoran Ponyo di kawasan Puncak yang asri itu tidak sampai memakan waktu dua jam, tapi melihat ekspresinya yang sangat bersemangat, kuurungkan niatku. Lagipula dari kemarin dia memang sudah tidak sabar untuk segera bisa bertemu dengan para alumni SC apalagi rencananya kita semua juga akan ketemu dengan Pak Adi, Pak Aries dan Bu Ely.... wwoooowwww.. .....
"... oke dehh, tapi jam sembilan aja yaa yaang....." pintaku sambil bersiap menuju kamar mandi.

Memang selepas kami berdua ikut SC BaMM pada bulan Maret 2008 yang lalu, rasanya selalu ingin bisa berkumpul dengan para alumni SC yang lain, karena setiap kali berdekatan dengan mereka , kami berdua merasakan energi yang lembut, hangat and so friendly yang mereka pancarkan, juga energi kedamaian yang begitu nyaman yang dipancarkan oleh Pak Syahsyam, apalagi energi yang dipancarkan oleh Pak Adi, Pak Aries atau Bu Ely.... wuaahhhh luar biasa kuatnya.

Pada saat pertama kali merasakan sensasi energi ini, yaitu ketika gatehering SC yang pertama di kantornya Pak Tito, dimana saat itu aku merasakan perasaan yang sangat damai dan nyaman ketika berdekatan dengan Pak Syahsyam, maupun perasaan yang tidak enak ketika Pak Rahman menceritakan sesuatu yang agak "seyem-seyem", (beberapa peserta gathering pun merasakan hal ini termasuk Bu Retno Arifin-my dearest wife-), awalnya aku dan istri merasa ini hanyalah imajinasi kami belaka-karena hal ini tidak pernah alami sebelum kami ikut SC-, tapi ketika kami bertemu lagi dengan Pak Adi dan Bu Ely di Hotel Santika (ketika acara workshop TSOM-Gramedia) , dimana kami lagi-lagi merasakan energi positip yang sangat kuat sekali ketika berdekatan dengan beliau berdua.... !!! , kami menjadi yakin bahwa energi itu (baik positip maupun negatip) memang mengalir dan saling mempengaruhi. Semua orang bisa merasakan energi ini hanya mungkin saja kita tidak menyadarinya bahkan mengabaikannya karena ketidak tahuan kita tentang hal ini.

Akhirnya pukul 09.15 kami berdua ditemani supir berangkat menuju ke restoran Ponyo yang menjadi lokasi berkumpulnya para alumni SC sebelum bertemu dengan Pak Adi, Pak Aries dan Bu Ely yang rencananya dijadwalkan jam dua siang.
Setelah setengah jam menempuh perjalanan, tibalah kita di kawasan Cibinong.
"Mah..., telpon Dwi dong..." pintaku begitu mobil mulai memasuki gerbang tol Cibinong
"tanyain udah sampe mana...., terus tanya juga di Cipayung macet apa nggak...., kalau macet khan kita bisa lewat sentul selatan" ujarku lagi sambil merubah chanel radio ke saluran radio Elshinta untuk mendengarkan laporan arus lalu lintas.
Tidak berapa lama, terdengar percakapan istriku di HP Nokia N-82 nya dengan seseorang yang dari pembicaraannya kelihatannya teman bicaranya adalah Dwi.
"Ohh yaa pah, Dwi baru aja keluar dari gerbang tol Ciawi...., jadi belum tau di Cipayung macet apa nggak" sahutnya selepas menutup pembicaraan di HPnya.
"tapi dia bilang sihhh... nggak usah kuatir... , karena dia bareng dengan dua orang "suhu" yang lagi "Trance", Pak Syahsyam dan Momo. Energi "positip thinking" dua suhu ini pasti akan membuat jalanan jadi lancar...., kata Dwi sihhh gitu...." ujarnya lagi.

Tak berapa lama kamipun sampai di pintu keluar tol Ciawi, dan pada saat yang bersamaan terdengar di radio mobil kami, suara penyiar Elshinta sedang menyampaikan laporan kepada seorang petugas dari kepolisian Bogor, bahwa menurut seorang pendengar Elshinta yang sedang menuju kawasan Puncak, telah terjadi kemacetan di pertigaan Mega Mendung.
"betul mbak Regina..." terdengar suara petugas dari kepolisian Bogor itu mencoba menjelaskan.
"memang tadinya terjadi antrian yang cukup panjang di pertigaan Mega Mendung, untuk itu sejak setengah jam yang lalu sudah kita berlakukan buka tutup, dimana saat ini arus yang dari Jakarta menuju Puncak sudah kita berlakukan satu arah untuk mendorong segera arus dari bawah keatas" ujarnya.
"Jadi arus yang dari Jakarta menuju Puncak saat ini cukup lancar yaa... pak"
tegas penyiar yang bernama Regina ini lagi.
"Benar sekali..., saat ini arus lalu lintas yang keatas relatif lancar" sahut petugas itu mengiyakan.

Benar sekali !!!. itulah kata-kata pak Polisi tadi. Dan memang benar sekali, karena Ketika selepas pintu tol Ciawi, kami belok kekiri mengambil jalur yang menuju Puncak, arus lalu lintas begitu lancar. Dilampu merah pertigaan Gadog yang biasanya terjadi antrian yang cukup panjang, terkesan begitu lengang. Bahkan pertigaan Mega Mendung dan kawasan Cisarua yang selalu menjadi simpul-simpul kemacetan di hari libur, saat itu benar-benar lancar.... !!! Fantastic ........!!!
Melihat hal ini, kontan aku teringat pembicaraan dengan istriku tadi, ketika aku memintanya bertanya kepada Dwi tentang arus lalu lintas dikawasan Cipayung, macet atau tidak !!!???.
"kenapa sihh..., koq aku masih saja terbawa dengan pola pikir lama, yang kadang-kadang tetap saja berpikir negatip. Kenapa masih harus takut dengan kemacetan !!!??" bisikku dalam hati.
"Kenapa aku tidak bisa seperti kedua orang "suhu" yang disebut-sebut Dwi tadi, yang aku yakini pasti selalu berpikir positip, sehingga selalu menarik hal-hal yang positip pula kedalam diri dan hidup mereka" sesal batinku lagi.

Dalam hal lancarnya arus lintas yang kami alami ini, mungkin banyak orang berpendapat : "Yaaa... memang kebetulan saja pada saat kita lewat di kawasan itu, pas sedang diberlakukan jalur satu arah, wajar-wajar saja dong kalau arus lalu lintasnya menjadi lancar". Tapi menurut kami berdua, tidak ada yang kebetulan di dunia ini. Semuanya akan tejadi sesuai dengan apa yang ada dalam pikiran kita. Itulah dahsyatnya kekuatan energi positip yang bersumber dari pikiran yang positip yang dipandu oleh hati yang positip (baca : Bersih).
Kini, Kami semakin meyakini itu .... !!!

Karena lancarnya arus lalu lintas, tidak berapa lama tibalah kami ditempat yang dituju. Dari halaman parkir mobil sudah terlihat rombongan kaus hitam-hitam "I am A Money Magnet" di meja depan restoran itu. Ternyata banyak juga yang sudah datang. Terlihat bung Rizal yang sedang sibuk jeprat-jepret kameranya dan Dwi yang begitu asyiknya bercengkrama dengan Momo. Ada pula Bung Andre dengan penampilan "flamboyan" nya sedang terlibat pembicaraan serius dengan Pak Prasetyo yang datang bersama pasangan yang memang
"tidak kebetulan"
menjadi istrinya, yaitu Ibu Aloysia. Ada Pak Rahman yang semakin cerah saja wajahnya dan Pak Syahsyam Susilo yang selalu menebarkan aura kedamaian ke sekelilingnya. Terlihat pula Ibu Winda "Syukur" Wijaya yang membawa serta suami dan putera tercinta. Luar biasa.... !!!, benar-benar pertemuan yang membahagiakan dan patut di syukuri. Terima kasih Tuhan, atas segala karunia ini. Amin ...

Ketika makanan dan minuman yang telah kami masing-masing pesan, mulai berdatangan, tiba-tiba muncul Pak Surya dengan senyuman khasnya dan langsung bergabung. Dan yang hebatnya adalah, pada saat kami ingin membayar makanan kami tersebut (karena kesepakatannya memang bayarnya masing-masing) , tiba-tiba Pak Surya berkata :
"Biar saya saja yang bayar semuanya" katanya dengan mantap.
Padahal Pak surya hanya pesan karedok lho... (mungkin sedang diet). Wahhhh... tau begini, kita pesan yang banyak aja yaaa... (he...he...he. ..). Terima kasih banyak yaaa Pak Surya......, sering-sering kumpul dengan kita-kita yaaaa......

Tepat pukul dua siang, kami semua mulai beranjak meninggalkan Restoran Ponyo dengan wajah semringah menuju Via Renata yang selalu menjadi tempat diselenggarakannya SC "Becoming a Money Magnet" untuk group Jakarta.
Ketika kami tiba di tempat diselenggarakannya SC, ternyata kegiatan SC baru akan memasuki sesi "Forgiveness" . Agar tidak mengganggu, kami semua berkumpul di beranda di lantai 2 yang letaknya persis didepan ruangan tempat berlangsungnya kegiatan SC BaMM tersebut. Tak lama kemudian lamat-lamat terdengar suara Pak Adi sedang memandu seluruh peserta menjalani sesi "Forgiveness". Ketika sesi ini telah berjalan beberapa menit dan sayup-sayup terdengar suara Charles Hutagalung melantunkan lagu "Ayah", kami mulai mendengar suara tangisan dari dalam ruangan dan langsung pikiranku menerawang ke November 2007 yang lalu, pada saat pertama kali mengikuti SC. Dimana di sesi ini aku juga menangis sejadi-jadinya untuk menumpahkan segala perasaan yang campur aduk yang berkecamuk di dadaku pada saat itu.
Namun setelah itu, diakhir sesi, aku benar-benar mendapatkan pencerahan yang luar biasa yang selanjutnya memberikan perubahan besar pada sikap, perilaku maupun kehidupanku secara keseluruhan. Pada sesi "Forgiveness" inilah aku benar-benar bisa merasa lepas dan bebas dari himpitan emosi yang begitu negatip yang telah puluhan tahun mencengkeram diri ini, yaitu perasaan marah maupun bersalah yang begitu dalam. Di sesi inilah aku betul-betul bisa merasa dimaafkan maupun memaafkan secara tulus orang-orang yang sebenarnya mencintaiku, Ayah dan Ibu yang sudah tiada maupun istri dan anak-anak, serta yang paling penting menurutku adalah aku telah bisa dimaafkan oleh diriku sendiri maupun memaafkan diriku sendiri.

Untuk teman-teman yang baru saja selesai mengikuti SC yang katanya terakhir ini, dan mengalami "sesuatu" pada saat mengikutui sesi "Forgiveness", dimana anda merasa seperti terbebas dari himpitan batu yang begitu besar, berarti
ada sesuatu yang terjadi dengan "subconscious" anda. Yakinlah bahwa hal ini pasti akan membawa perubahan pada diri dan hidup anda cepat atau lambat. Itu pasti akan bekerja !!!.
Jaga dan tingkatkan terus perubahan yang terjadi ini, dengan saling berhubungan dengan para alumni SC yang lain melalui Gathering ataupun dengan bergabung di milis ini.

Selesai sesi "Forgiveness" , kami semuapun masuk ke ruangan dan seketika suasanapun menjadi mengharu biru, ada perasaan bahagia, sedih dan haru menjadi satu. Tak dapat dilukiskan dengan kata-kata. Pada kesempatan itu, seluruh alumni yang hadir pada saat itu menyampaikan rasa terima kasih yang sangat dalam buat Pak Adi & Bu Stephany, Pak Aries, Bu Ely, Pak Sasmita, Pak Hindra beserta seluruh jajarannya dari Aquarius serta semua yang terlibat dalam pelaksanaan SC BaMM. Karena workshop SC BaMM ini telah begitu merubah hidup teman-teman semua. Kami juga menyampaikan harapan, bahwa akan tetap ada pelatihan yang sejenis sebagai pengganti SC ini, yang akan diberikan oleh Pak Adi maupun Pak Aries, sehingga akan lebih banyak lagi orang yang akan tercerahkan hidupnya. Selanjutnya, kami semuapun, satu persatu menyampaikan sekedar "testimony" singkat kepada semua peserta SC yang baru saja menyelesaikan seluruh kegiatannya. Dimana pada intinya semua pesan yang disampaikan hampir sama, yaitu "Yakin dengan segala apa yang diajarkan dan diberikan selama di SC dan konsisten mengerjakan tugas-tugas yang diberikan, maka perubahan kearah yang lebih baik pasti akan terjadi".
Yakin - Syukur - Pasrah

Akhirnya waktu jualah yang harus memisahkan kita, sekitar pukul empat sore, kamipun bersiap-siap kembali ke rumah kami masing-masing.
"Ehh Wi...." cepet yuukkk..., ikutin rombongannya Pak Adi dan Pak Aries...., jalanannya dijamin lancar ...." ujarku kepada Dwi, ketika melihat mobil yang membawa rombongan Pak Adi dan Pak Aries mulai beringsut meninggalkan Via Renata.
"Ohh ..iyaa, bener...., energi beliau berdua pastinya dahsyat banget, dan pasti bikin jalanan lancar.... " sahut Dwi, menimpali ajakanku dengan bersemangat.
"So pasti itu....." sahut istriku ikut-ikutan nimbrung.
"Soalnya udah dua kali dibuktiin" ujarnya lagi.
Memang pada setiap selesai mengikuti acara SC yang lalu, sudah dua kali kami pulang dibelakang rombongannya Pak Adi & Pak Aries, dan selalu saja arus lalu lintas yang menuju Jakarta sangat lancar, karena begitu keluar dari Via Renata arus lalu lintasnya sudah satu arah sampai ke jalan yang menuju gerbang tol Jagorawi.

Dan ternyata sekarangpun, begitu keluar dari gerbang Via Renata, arus lalu lintasnya lagi-lagi sudah satu arah dan ternyata juga sampai ke pintu tol Jagorawi. Padahal, supir kami baru saja bilang bahwa dia dapat cerita dari supir yang baru sampai di Via Renata, yang akan menjemput salah satu peserta SC, bahwa arus lalu lintas dari Puncak yang menuju Jakarta macet sekali dan antriannya sangat panjang.
Begitu juga percakapan yang kami dengar di radio, antara penyiar Elshinta dengan seorang petugas Polisi, yang menjelaskan bahwa alasan cukup lamanya diberlakukan arus satu arah dari Puncak menuju Jakarta, karena antrian kendaraan yang turun ke Jakarta sudah sampai di perbatasan Cianjur ..... !!!???, So, apakah ini masih mau disebut sebuah kebetulan .... !!!???.
Kami yakin sekali bahwa energi kebaikan Pak Adi, Pak Aries, Bu Ely dan semua yang terlibat di SC ini begitu tulusnya, sehingga Tuhan beserta alam semesta merespon itu semua dengan kebaikan yang berlipat-lipat dan memudahkan semua urusan mereka. Yakinlah itu...., karena kita semuapun bisa mewujudkan itu !!!. Sukses dan bahagia selalu

PS : Sorry, kalau kepanjangan dan bergaya cerpenis
Soalnya Ketularan Bu Agnes Jessica ... He...he...he. ...



Salam Berkelimpahan,

Johan-SC X