pikiran bawah sadar

Dear All,

Menyambung tulisan saya yang lalu dimana saya pernah menyinggung tentang hubungan Hypnotherapy dan NLP dan juga untuk merespon permintaan Vivi Yuliarti (sorry, baru dijawab sekarang yaaa....), maka kali ini saya mencoba untuk menjelaskan hal tersebut. Namun yang ingin saya jelaskan disini lebih kepada aplikasinya untuk meraih impian kita, bukan dasar-dasar teorinya (wahhh, bisa satu buku sendiri untuk ngejelasinnya. .. he...he...he. ...).

Sharing inipun hanyalah hasil perenungan yang saya coba sarikan dari berbagai sumber ilmu yang saya peroleh, seperti seminar/workshop yang saya ikuti diantaranya SC BaMM, Kelas 100 jam Hypnotherapy Pak Adi, Sertifikasi Practitioner NS-NLP, juga dari beberapa buku termasuk buku-bukunya Pak Adi & Pak Aries, bahkan dari milis Money_magnet yang paling oke ini maupun dari kehidupan yang saya jalani selama ini. Jadi tentunya tulisan ini masih sangat mengharapkan masukan dan respon dari teman-teman, khususnya dari kakek guru kita, Pak Adi W Gunawan dan Pak Ariesandi Setyono.

Ketika mengikuti sesi praktek teknik-teknik terapi di workshop sertifikasi NS-NLP yang saya ikuti, menurut
"kacamata" saya sebagai seorang Hypnotherapist, teknik-teknik terapi yang diterapkan di NLP tersebut adalah sebuah teknik "Waking Hypnosis" (hipnosis yang dilakukan dalam kondisi klien bangun atau tersadar). Karena pada saat terapi berjalan hampir sebagian besar "klien " akhirnya masuk ke kondisi "Trance" dan sugesti yang disampaikanpun diterima dengan baik. (Ingat, kondisi "Trance" atau "Hipnosis" tidak ada hubungannya dengan klien bangun atau tertidur atau apakah klien membuka mata atau menutup mata, karena definisi "Hypnosis" yang dikeluarkan oleh Departemen Pendidikan Amerika adalah "tertembusnya Critical Factor yang diikuti dengan diterimanya sugesti tertentu").
Jadi, menurut hemat saya, teknik-teknik terapi yang diterapkan di NLP adalah suatu teknik terapi yang juga menggunakan hipnosis sebagai basisnya (dimana teknik induksi yang digunakan di NLP, menurut kesimpulan saya adalah "Emotionally induced induction"). Hanya bedanya dengan teknik Hipnoterapi adalah pada teknik hipnoterapi (khususnya yang diajarkan oleh Pak Adi W) bisa diukur tingkat kedalaman "trance" seorang klien untuk keperluan terapi, sehingga terapi bisa berhasil dengan baik. Sementara pada teknik NLP (dan juga pada beberapa teknik hipnoterapi diluar yang diajarkan Pak Adi W) tidak ada "teknik" untuk melakukan hal ini. Sehingga tidak heran apabila Richard Bandler/John Grinder mengatakan bahwa apabila teknik NLP dilakukan pada keadaan "Hipnosis" (tentu, maksudnya kondisi "hipnosis" yang cukup dan bisa dipastikan kedalamannya) , maka hasilnya akan lebih dahsyat lagi.

Wahhh, koq malah bicarain teori yaahh, bukannya bagaimana aplikasi nya pada pencapaian impian ... ???, he...he...hee. .., sorry dehhh..., tapi paling tidak sudah mulai jelas kan hubungan antara hipnoterapi dan NLP..., atau malah semakin bingung ... ???!!!. Mudah-mudahan makin bingung, karena bila semakin bingung berarti anda semakin penasaran ... he... he... he...

Sekarang bagaimana aplikasi NLP yang dikombinasikan dengan hipnoterapi dalam upaya mewujudkan impian-impian kita ... ???!!!.
Ok, saya mencoba menjelaskan hal ini sebagai seorang hipnoterapis yang juga sekaligus seorang Praktisi NLP (narsis.... nggak, sihhh... ???).
Kita mulai dari 5 langkah mencapai impian yang sudah tidak asing lagi di telinga teman-teman, yaitu :

  1. Impian (yang personal & bermakna)
  2. Yakin
  3. Syukur
  4. Pasrah
  5. Doa

1. Impian (yang personal & bermakna)
Saya ingin menekankan arti impian yang bermakna disini (kalau arti personal sudah jelas, khann...). Impian yang bermakna adalah suatu keinginan yang benar-benar melibatkan seluruh indra (penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecapan) dan perasaan (emosi & suasana hati) anda. Jadi pada saat anda menentukan sebuah impian/keinginan (goal setting), pastikan seluruh diri anda (fisik, emosi dan perasaan) terlibat. Resapi betul apa yang anda lihat, anda dengar, anda cium dan anda kecap serta emosi apa yang muncul pada saat anda membuat goal setting, juga pada saat membayangkan goal setting menjadi kenyataan maupun tidak. Lakukan hal ini dengan cara berbicara dengan "parts" anda("self talk"). Dalam teknik NLP ada cara untuk membuat goal setting yang menurut saya, cukup powerful apalagi jika dilakukan dalam kondisi "deep", pasti lebih dahsyatt... (ingin sekali rasanya segera membagi teknik ini kepada teman-teman, karena akan lebih jelas jika langsung dipraktekan) .
Apabila pada saat menyusun goal setting maupun pada saat membayangkan impian ini terwujud anda tidak merasakan apapun dan emosi anda datar saja, begitu juga ketika membayangkan impian anda tidak terwujud reaksi yang muncul juga sama
(kalau berhasil yaa syukur, kalau nggak berhasil ..., yaaa... nggak apa-apa), itu artinya impian/keinginan yang anda buat tidaklah terlalu bermakna, sehingga tidak heran apabila Subconscious anda tidak terlalu meresponnya. (Perlu diingat, bahwa emosi yang muncul karena tidak tercapainya sebuah keinginan yang kuat dengan perasaan pasrah adalah dua hal yang berbeda).
So, pastikan impian yang dibuat adalah betul-betul yang dilandasi dengan niat/intention yang sangat kuat, kalau perlu mulai dari menselaraskan dulu
"believe & Value" anda.

2. Yakin
Untuk hal ini, semuanya sudah jelas yaa....

3. Syukur
Perasaan bersyukur adalah salah satu "tools" yang sangat powerful untuk mengisi aki psikis kita, sehingga energi listriknya menjadi sangat kuat untuk menarik apapun yang kita impikan dari alam semesta kedalam diri kita. Namun perasaan bersyukur yang seperti apa ???
Didalam konsep NS-NLP, hal yang paling ditekankan adalah pemberian makna atas segala ucapan, perasaan dan bahkan tindakan kita. Jadi, tidak hanya impian saja yang harus bermakna, tapi Rasa bersyukur
kita pun harus bermakna.
So, perasaan bersyukur yang bermakna itu seperti apa ... ??? dan bagaimana mewujudkannya ... ???
Perasaan bersyukur yang bermakna adalah pemberian makna pada ungkapan rasa syukur kita dengan melibatkan seluruh aspek diri kita, baik itu Indra
(penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecapan) kita maupun Perasaan (emosi & suasana hati). Jadi ketika memaknai rasa bersyukur, kitapun akan berdialog dengan"parts" kita, tentang apa yang kita lihat, dengar, cium dan kecap serta yang kita rasakan ketika kita bersyukur ... ????.
Waahhhh... ribet amat siihhhh,, dikit-dikit tanya sama
"Parts" ... repot lhaa... yauuuwwww... . !!!. Yaaa....nggak laaahhhh, masa yaaa...nggak donk.
Sebetulnya hal ini sangat praktis dan simpel banget ngejalaninnya. .., selama anda buang jauh-jauh persepsi yang mengatakan bahwa :
"yang namanya ngobrol dengan "parts" khann ..., harus rileks dulu, harus tutup mata dulu.... bla...bla... bla...." .(ingat kata-kata Pak Adi, bahwa relaksasi fisik tidak sama dengan relaksasi pikiran dan yang paling penting adalah relaksasi pikiran).
Kita bisa berbicara dengan "parts" kita, kapanpun kita mau bahkan pada saat kita sedang beraktivitas sekalipun. Pada saat kita melakukan "self talk", pada dasarnya kita sedang berbicara dengan bagian dari diri kita.

Baiklah, saya beri sebuah contoh, bagaimana memaknai rasa syukur dengan melibatkan seluruh aspek diri kita (fisik, emosi dan perasaan).
Misalnya kita ingin bersyukur karena sampai detik ini, masih bisa makan tiga kali sehari dengan lauk pauk yang sangat nikmat. Langkah-langkah yang dilakukan untuk memaknainya adalah sebagai berikut :

  • Rasakan emosi yang muncul atas rasa bersyukur tentang makan ini (misalnya bila dibandingkan dengan orang-orang yang untuk makan sekali sehari saja tidak bisa)
  • Sebelum kegiatan makan dilakukan, terlebih dulu beri makna tentang makan tersebut (sebaiknya maknanya diselaraskan dengan impian kita). Misalnya, salah satu tujuan makan adalah untuk proses metabolisme tubuh agar menghasilkan tenaga yang dibutuhkan untuk beraktifitas sehar-hari. Oleh karena itu pada saat melakukan suapan pertama , kita bisa memaknai rasa syukur atas makanan itu dengan mengucapkan kata-kata sebagai berikut : "Yaa Tuhan, terima kasih atas segala karuniaMU ini, aku yakin makanan ini tidak hanya menguatkan fisikku, tapi juga menguatkan semangat dan keyakinanku dalam menggapai apa yang kuimpikan"
  • Libatkan indra dan perasaan anda sambil melakukan "self-talk". Pada saat anda merasakan nikmatnya empal daging yang dimasak istri tercinta anda, bayangkan impian anda tercapai dan sampaikan pada "parts" anda, rasa nikmat ini. Begitu juga ketika anda mencium harumnya sayur sop yang masih hangat atau mendengar nada-nada indah ketika sendok anda beradu dengan piring, juga emosi anda yang muncul ketika anda tahu bahwa diluar sana masih banyak orang-orang yang untuk makan sekali sehari saja nggak bisa, sampaikan itu semua ke "parts" anda. (tapi dalam hati aja yaaa...., soalnya entar disangka orang gokil lagi...., ngomong sendirian... he... he... he ....). Pada awalnya, mungkin agak kikuk untuk melakukan hal ini, tapi percayalah sekali anda melakukan ini, maka selanjutnya kegiatan makan anda (atau apapun juga kegiatan yang anda lakukan dengan cara ini) akan menjadi sebuah kegiatan yang sangat mengasyiekan.


Contoh lain kegiatan sederhana yang bisa anda syukuri dan bisa anda beri makna yang akan mendukung tercapainya impian anda, misalnya kegiatan mandi anda sehari-hari (wahhh, masa mandi aja bisa menjadi bermakna seeehhhh..., menunjang tercapainya impian lageee .... ???!!!....).
Why not... !!!, yuuukkk, kita coba bahas langkah-langkahnya :

  • Emosi yang muncul dari rasa bersyukur atas mandi ini adalah, kemudahan mendapatkan air. Apalagi bila dibandingkan dengan saudara-saudara kita yang harus antri air, bahkan ada yang menggunakan air kotor untuk mencuci, mandi bahkan memasak !!! akibat kekeringan yang berkepanjangan. Bisa dibayangkan khaann.... emosi yang muncul ......
  • Maknai arti mandi. Salah satu tujuan mandi adalah untuk membersihkan segala kotoran dari tubuh kita. Jadi, pada saat mengguyurkan air ketubuh kita, kita bisa bilang pada "parts" kita : "Dengan membersihkan badanku ini, berarti aku juga membersihkan seluruh pikiran dan emosi negatip yang masih ada di diriku ini, yang hanya merugikan aku dalam mencapai semua yang aku impikan. Dengan bersihnya tubuhku, bersih pula niat dan keinginanku. Terima kasih, Tuhan".
  • Kemudian kita menyampaikan pada "parts" kita, semua yang kita rasakan, lihat, dengar dan cium ketika mandi. Segarnya air, harumnya sabun wangi atau suara gemericik air yang khas. Dimana kita me "Metafora" kan itu semua sebagai perwujudan tercapainya impian kita. that's clear ... ???

Masih banyak kegiatan sehar-hari kita yang bisa kita lakukan dengan cara seperti diatas, misalnya aktivitas dikantor, mengendarai kendaraan dan lain sebagainya. Percaya dehh, kalau ini anda lakukan secara kontinyu, maka seluruh kegiatan didalam hidup anda akan sarat makna dan menggairahkan.
Sudah jelas atau makin bingung ...???!!!... mudah-mudahan makin bingung..

4. Pasrah
Keliatannya yang ini juga sudah jelas yaaa. Karena sudah banyak suhu yang menjelaskan hal ini. Dimana intinya, kita tidak boleh sedikitpun melekat dengan apa yang kita impikan/inginkan. Apapun hasil yang nantinya kita dapatkan itu pastinya adalah yang terbaik yang sudah ditetapkan Tuhan untuk kita. Karena Dia Maha Mengetahui, Maha Adil, Maha Pemurah dan Maha menyayangi hamba Nya.
Tapi, yang perlu diingat adalah pasrah bukan berarti putus asa, bukan berarti menyerah sebelum melakukan yang terbaik yang bisa dilakukan. Jadi, kalau kita tetap
"gregetan" bahkan agak kecewa apabila impian kita belum tercapai, itu bukan berarti kita tidak pasrah. (Tapi, jangan lupa untuk segera menetralisir emosi kecewa ini, misalnya dengan EFT, self talk, salurkan ke bumi dan sebagainya).
Lalu, kapan kita tahu waktunya untuk pasrah... ??? atau dengan kata lain kapan kita tahu bahwa yang kita peroleh adalah yang terbaik untuk kita walaupun mungkin tidak sesuai dengan apa yang kita impikan ..... ???!!!...
Yaaahhhh, nggak usah dipikirin... ., itu semua akan terjawab oleh hati nurani masing-masing ..... yakini dan rasakan saja ......, semuanya akan terjawab dengan sendirinya.. ....(ada yang bilang, kalau tanya-tanya terus berati belum pasrah dooonnnggg.. .)

5. Doa
Kalau untuk yang ini, saya yakin semua sudah jelas sejelas-jelasnya.

Demikian yang bisa saya sharingkan, semoga bermanfaat.
Kepada Pak Adi W Gunawan dan Pak Ariesandi, saya mohon maaf atas kelancangan saya ini. Bukan maksud saya untuk me
"ngutak-ngatik" 5 prinsip yang telah bapak berdua jelaskan di buku bapak, tapi ini hanyalah ungkapan rasa kagum dan terima kasih saya kepada bapak berdua, yang telah menyampaikan 5 prinsip ini kepada masyarakat, sehingga banyak yang tercerahkan, termasuk salah satunya adalah saya.
Saya begitu terinspirasi dengan ke 5 prinsip ini, dimana saya selalu mencoba memikirkan dan merenungkannya, sehingga munculah pemikiran seperti yang saya tulis diatas. Mohon masukan dan diluruskan apabila kata-kata saya ada yang salah. Terima kasih.

Salam berkelimpahan,

Johan,
CHt,NLP-Pract.

*"Pada saat keluar rumah di pagi hari, kita sendirilah yang menentukan
apakah hari itu akan jadi baik atau buruk, menjadi sukses atau gagal,
menjadi positif atau negatif, karena tergantung bagaimana kita mengarahkan
hati dan pikiran kita sendiri." *

*~~ Eko Jalu Santoso ~~ *

* *

* *

*Hutama adalah seorang kepala cabang sebuah Bank swasta nasional di Jakarta.
Dia seorang pria energik yang selalu dalam semangat baik dan selalu memiliki
hal positif untuk dikatakan kepada orang lain. Sebagai seorang kepala
cabang, Hutama pernah di tempatkan di beberapa cabang di kota lain,
diantaranya di Bandung dan Surabaya sebelum akhirnya pindah di ke cabang
Jakarta Pusat. Dan di setiap cabang, Hutama diterima dengan baik dan
mendapatkan dukungan dari, para karyawannya. *

* *

*Dia adalah seorang motivator alami. Maka tidak heran kalau setiap cabang
Bank yang dipimpinnya selalu meraih prestasi kinerja yang tertinggi.
Karyawannya menyenangi dan mendukungnya. Nasabahnya merasa puas dengan
pelayanan yang diberikan, sehingga selalu kembali dan kembali. Sebagai
seorang pimpinan cabang, dia selalu hadir untuk karyawannya, baik ketika
karyawannya sedang mengalami hari yang buruk maupun hari baik. Ketika
mengalami hari yang buruk, dia selalu ada di sana untuk memberitahu karyawan
tersebut bagaimana melihat sisi positif dari situasi yang tengah dialaminya.
*

* *

*Banyak orang penasaran dengan sikapnya yang selalu positif dan energik.
Seorang rekannya yang penasaran bertanya kepadanya, "Saya sangat heran,
bagaimana mungkin seseorang dapat selalu berpikiran positif sepanjang waktu.
Bagaimana kamu dapat melakukan hal itu? " *

* *

*Hutama menjawab, "Tiap pagi aku bangun dan berkata pada hatiku, aku punya
dua pilihan hari ini. Aku dapat memilih untuk ada di dalam suasana yang baik
atau memilih dalam suasana yang buruk. Aku selalu memilih dalam suasana hati
yang baik. Setiap kali kejadian menimpaku, aku dapat memilih untuk menjadi
korban yang menderita atau memilih mengambil Hikmah dan belajar dari
kejadian itu. Aku selalu mengarahkan hatiku untuk memilih mengambil Hikmah
dan belajar dari kejadian tersebut. Setiap ada seseorang yang menyampaikan
keluhan, aku dapat mengarahkan hatiku untuk memilih menerima keluhan mereka
atau aku dapat mengambil sisi positifnya. Aku selalu mengarahkan hatiku
untuk memilih mengambil sisi positifnya." *

Mengarahkan hati pada sisi pilihan posisitf terbukti akan selalu
menghasilkan pikiran positif. Pikiran yang positif akan menghasilkan sikap
yang positif setiap harinya. Sedangkan sikap positif akan menghasilkan
tindakan-tindakan positif dan melahirkan dukungan yang positif mengalir dari
orang-orang sekitar kita.

Manusia memiliki kebebasan hati untuk memilih, apakah akan mengarahkan hati
mengikuti kekuatan positif atau mengikuti kekuatan negatif. Apakah
mengarahkan hati memilih kekuatan positif atau nilai-nilai
*"spiritualisme" *atau memilih kekuatan negatife atau pengaruh
*"materialisme" . *Apakah mengarahkan hati memilih keberhasilan atau memilih
kegagalan.

Self Image

By Purnomo Hadi

*Markus Tan*

*Trainer dan Managing Director Life Management *

*Institute*

Saya sangat berterimakasih karena Pak Markus Tan dengan ikhlas mau membagi
ilmunya dengan kami semua. Kebetulan saya meminta beliau ini menjadi
narasumber dadakan, mohon maaf bila dimetaforakan langsung tembak ditempat
he..he.. Karena saya yakin GBLL Nasional semakin semarak penuh warna dengan
kehadiran beliau. Dari pagi hingga sore peserta telah banyak mendapatkan
pembelajaran dan malamnya semakin fresh dengan games dan simulasi self image
dari Pak. Kita belajar untuk menghargai diri kita dengan memberikan nominal
pada anggota tubuh kita yaitu jantung, tangan kanan, tangan kiri, kaki kanan
dan kaki kiri. Silahkan dihargai berapa, boleh 5 Milyar atau bahkan lebih
dari itu sah-sah saja kemudian dijumlahkan.

Selain itu kita diajak untuk saling berpasang-pasangan, memilih menjadi si A
atau si B kemudian berbicara bergantian. Hal ini selain melatih *Match and
Mirroring *juga melatih kita untuk lebih mau mendengarkan, memahami dan
menghargai lawan bicara kita. Biasanya, kita akan tahu kejelekan / kebaikan
diri sendiri setelah melihat jeleknya orang lain atau kebaikannya. Biasanya,
kita akan segera sadar citra-diri yang kita pilih setelah berinteraksi
dengan orang lain. Asyiknya lagi adalah sesi ke empat ini ditutup dengan
demo NLP therapy yaitu *body catalepsy. *Mas Arie diajak membayangkan bahwa
tubuhnya dimasuki baja sehingga kaku dan kuat kemudian diangkat,
dibentangkan di dua kursi yang ditempatkan di kepala dan kakinya kemudian
secara bergantian Mas Dhany menduduki bagian perut dan diikuti Mas Hari yang
berdiri tegak. Mas Arie menyatakan bahwa tidak merasakan sakit hanya merasa
ada tekanan sedikit di begian tengah tepat di perutnya. Sungguh luar biasa
potensi manusia itu ya.. Saya jadi terbayang GBLL ke dua Joglosemar bulan
april lalu, ketika Mas Hari bertransformasi jadi Anthony Robbins dengan cara
*body catalepsy.*

*Willy Wong*

*Hypnotherapist dan EFT - CC*

Pak Willy menjelaskan bahwa dalam Psycho-Cybernetics mengenal adanya
Mekanisme Kontrol Otomatis / Mekanisme Servo (Servo Mechanism) dalam diri
manusia. Servo Mechanism / Creative Mechanism: merupakan sistem panduan
otomatis (automatic guidance system) dalam diri manusia dalam mencapai
sasaran tertentu, pemecahan masalah, dan ide-ide baru. Servo Mechanism
menjadi pola kecenderungan manusia berdasarkan apa yang dialami dan
diterima, dan akan menjadi kebiasaan yang semakin semakin kuat dalam
membentuk: Success Mechanism / Mekanisme Sukses dan Failure Mechanism /
Mekanisme Kegagalan.

Jadi bila saya simpulkan bahwa Servo Mekanisme adalah device otomatik yang
menggunakan feedback error – senseing to mengoreksi performance dari suatu
mekanisme. Kerangka acuan untuk mengkoreksi diaplikasikan hanya pada system
dimana feedback atau signal koreksi eror membantu mengontrol posisi atau
parameter yang lainnya. Kemudian langkah-langkah yang perlu dilakukan bila
berkeinginan untuk senantiasa memiliki mekanisme sukses atau Attracting
Success Mechanism yaitu dengan menetapkan sasaran (goal), percaya (belief),
rileks (relax), belajar (learn), dan lakukan (act). Nah, asyiknya lagi
adalah ketika Pak Willy memberikan demo *mental picture* dengan melakukan
imajinasi untuk membangun Citra Diri (Self Image) baru yang memadai sehingga
mampu mengoptimalkan Potensi kreasi manusia (Creative Mechanism) yang
terdiri dari menciptakannya dalam pikiran (inner world) – cipta, rasa dan
menciptakannya dalam semesta / realita (outer world) – karsa.



Sesi ketiga selesai tepat pukul 17.10. Sebelum istirahat, kembali peseta
diminta untuk mengisi lembaran-lembaran potensi dan hambatan dalam hidupnya.
Mengapa saya meminta para peserta untuk mengisi lembaran-lembaran ini adalah
sebagai self therapy terkait dengan Self Image. Self Image adalah apa yang
kita persepsikan terhadap diri kita; bagaimana kita mempersepsikan diri
sendiri. Semua orang pada dasarnya punya Self Image. Yang berbeda adalah
"bagaimana-nya" persepsi itu kita ciptakan, pikirkan, dan rasakan.

Kita lihat sehari-hari. Ada orang yang mempersepsikan dirinya sebagai sosok
yang memiliki kelebihan tertentu. Persepsi ini kemudian mendorongnya untuk
meraih prestasi tertentu. Logikanya, kalau kita sudah punya dorongan, maka
ini memudahkan kita meraih prestasi yang kita inginkan. Soal kualitasnya
bagaimana, ini soal proses.

Ada juga orang yang mempersepsikan dirinya sebagai sosok yang tidak punya
kelebihan apa-apa. Secara by nature, persepsi demikian kurang memberikan
dorongan. Konsekuensinya, kalau dorongan itu lemah, ya kemungkinannya juga
kecil. Kemudian self therapy ini diperkuat di sesi ke empat oleh Pak Markus
Tan

*Henny Budi Hastuti*

*NLP Master Practitioner*

Ada 2 kejadian lucu yang menyambut kedatangan Ibu satu ini. Yang pertama
adalah beliau sempat dikira menghilang karena sampai jam 8, saya belum
bertemu dengannya. Eh ndak taunya sedang sleaping beauty di kamar belakang
he..he.. Kemudian hari minggunya ketika kita prepare outbond, Mbak Henny
terkunci di kamar tidurnya.. Hem.. cukup lama sih apalagi ndak ada yang
nolongin karena kita-kita pada asyik outbond he..he.. Maaf ya Mbak, kamar
yang belakang itu memang pintunya perlu sentuhan khusus.

Mbak Henny dalam materi yang disampaikannya lebih banyak bercerita tentang
pengalaman-pengalamannya sehingga makin mengakrabkan kita. Beliau
menjelaskan mengenai *emotional state* seperti jatuh cinta, bahagia, sedih,
marah, kecewa, cemas dan lain-lain. Kondisi *emotional state *ini sangat
mempengaruhi pikiran manusia sehingga sering kali tanpa disadari manusia
melakukan self talk atau afirmasi terhadap dirinya. Bila self talk itu
*emotional
state*

nya baik maka self talk yang dilakukanpun akan baik sehingga dapat
menjadikan suatu motivasi yang powerful.
Namun bila sebaliknya maka perasaan
kita akan dipenuhi oleh perasaan ragu dan cemas. Self talk yang kita lakukan
dapat membahayakan diri kita karena tanpa disadari kesemuanya itu terekam
dan mengendap di alam bawah sadar atau *unconcius *sehingga kita me-label
dan meyakini bahwa kita adalah seorang yang pencemas, peragu, dan
seterusnya.

Keyakinan tersebut biasa kita kenal sebagai Belief System, yaitu
inti dari segala sesuatu yang kita yakini sebagai realita, kebenaran, nilai
hidup kita, segala sesuatu yang kita tahu mengenai dunia ini. Maka mengapa
si Untung selalu beruntung dan si Donal selalu sial sedangkan paman Gober
selalu menggerutu dan merasa tidak puas dengan apa yang telah dimilikinya.
Ya... karena luck factor itu berada pada tiap-tiap dari pribadi kita namun
kembali lagi bagaimana cara kita meng-onn-kan ataupun meng-off-kan luck
factor ini adalah sebuah pilihan yaitu apakah bagi kita memiliki pilihan
adalah lebih baik dibandingkan tidak memiliki pilihan ataukah membuat
pilihan terbaik yang dapat dilakukan pada saat itu juga. Silahkan memilih...

*Supriyadi*

*Master Practitioner of Penggoda LOA*

Pak Supriyadi adalah sosok kebapakan yang senantiasa mendampingi keluarga
besar milist Lingkar LOA dengan kisah-kisah Mbak Karso dan godaan-godaan LOA
nya. Dalam GBLL kali ini beliau berbagi mengenai bagaimana cara menikmati
hidup dalam Law of Attraction. Gelarnya sebagai penggoda LOA telah
meng-attract banyak saudara dan handai taulan di milist ini maupun di milist
lainnya untuk mencurahkan isi hatinya. Berikut beberapa kisahnya:

Dari R di Kota P

"Asslm.halo mas …mas pri,tolongin saya..saya lagi down, pdhl biasanya
optimis,entah knpa yg ada skrg rasa takut,rasa cemas. susah utk menarik
apapun..pdhal biasanya gampang.saya lg sedikit kesulitan uang..sy butuh utk
bln juni besok,sy pengin ada di rek.saya uang 25jt..tp gmn ya,sepertinya ga
mudah..saya ada rasa kecemasan.please help me.."

Dari E di kota J

"apakah jodoh itu (orangnya) merupakan pilihan dari ALLAH atau qta sendiri
(takdir yang telah ditetapkan dan tidak bisa dirubah atau bukan?) bolehkah
qta me LOA orangnya langsung? Tidakkah terlalu arogan kepada ALLAH seolah2
qta tahu yang terbaik untuk qta? kenapa LOA saya yang sederhana, misalnya
ingin ketemu dia belum pernah terwujud, padahal kantor kami dekat, apakah
terlalu takut yah Pa? apa yang terbaik yang harus saya lakukan?"

Pak Supriyadi menyatakan bahwa Law Of Attraction adalah segala sesuatu yang
kita pikirkan dengan segenap perhatian energi dan konsentrasi pikiran akan
datang dalam kehidupan kita. Namun yang terpenting dalam menyalakan api
kesadaran tentang berjalannya Energi Law Of Attraction adalah dengan
menggerakkannya dalam energi DOA – IKHLAS – SABAR. Bagi Penggoda LOA cara
menikmati hidup dalam Law of Attraction adalah dengan:

• Selalu MEMPERKUAT OTOT SYUKUR sehingga hidup dalam vibrasi
positif yang terjaga.

• Selalu menjaga GELEMBUNG GETARAN terpenuhi oleh hasrat dan impian
yang POSITIF.

• Selalu BERSYUKUR dan MERAYAKAN untuk apa yang sudah dimiliki dan
apa yang AKAN DITERIMA.

• Memiliki cara pandang "DUNIA dan SEMUA yang dikandungnya adalah
SEMPURNA, meskipun BELUM SELESAI" (Wallace D Wattles).

• Bekerja dengan PENYEBAB, bukan AKIBAT (James Arthur Ray).

• Memahami "PRINSIP KEKOSONGAN" (Randy Gage).

– Memberi untuk menerima

– Memaafkan untuk keberlimpahan

• Selalu merasa penuh KEBERLIMPAHAN, memandang kehidupan secara
lapang penuh pilihan dan peluang.

Dear All,

Akhirnya Suhu besar kita turun gunung juga.....,dan langsung menurunkan ilmunya kepada kita-kita semua. Wuaahhhh ..... senangnya... . terima kasih.... terima kasih .... Pak Adi.
And so pasti, bakal rame nih... milis ini.

Oh ya Pak Adi, mengenai tercapainya mobil impian kami, Yaitu Mitsubishi Grandis, sebetulnya pernah saya singgung di gathering SC-Jakarta ke II yang lalu di Cibubur. Tapi rasanya baik juga yaa, kalau di sharing di milis ini, dengan catatan bukan untuk bermaksud membanggakan diri (ujub) tapi semata-mata berharap, semoga dapat menjadi inspirasi dan memotivasi teman-teman semua.

Sebelumnya perkenankan saya menjelaskan sedikit latar belakang kehidupan saya yang berkaitan dengan apa yang sekarang sering disebut-sebut, yaitu "The Law OF Attraction" (LOA). Kalau saya ingat-ingat, ternyata saya sudah menerapkan apa yang sekarang dikenal dengan istilah LOA ini sejak tahun 1988, yaitu ketika saya mengikuti sebuah training wajib bagi para Medical Rep/detailer baru di sebuah perusahaan farmasi. Ketika itu, Marketing Manager kami mengajarkan sebuah ilmu yang beliau sebut "Psycho Cybernetic", yaitu sebuah teori kekuatan pikiran, dimana inti dari teori tersebut adalah apabila kita sangat yakin dengan apa yang kita inginkan, maka hal itu pasti terwujud, sekali lagi Pasti !!!, begitu kata beliau dulu. (kalau saya bandingkan dengan teori LOA yang kini sedang "booming"..., yaa ternyata sama yaaa.. ). Saat itu, saya begitu terinspirasi oleh kata-kata marketing Manager saya ini, sehingga saya langsung menerapkan apa yang diajarkannya dalam kehidupan saya. Dan memang pelan tapi pasti apa yang saya impikan memang saya dapatkan, terlebih-lebih kurun waktu 1998-2002, itulah masa-masa kejayaan kami (padahal tahun 1998, adalah masa sulit bagi banyak orang, karena krisis moneter). Namun memasuki awal 2003, kondisi usaha saya mulai menunjukan penurunan dan ternyata hal itu berlangsung terus hingga 2006 dan puncaknya di tahun 2007, dimana kondisi perusahaan dan kehidupan saya benar-benar membuat saya sedikit frustasi (belakangan saya menyadari, bahwa hal ini berbanding lurus dengan tingkat "kepatuhan" serta rasa Syukur saya kepada Tuhan yang telah begitu banyak memberi kenikmatan).

Ketika melihat bahwa usaha saya sejak tahun 2003, selalu menunjukan penurunan, maka pada awal 2005 sayapun mulai sering mengikuti seminar maupun pelatihan, baik mengenai bisnis & manajemen maupun motivasi. Karena sering mengikuti seminar dan pelatihan tersebut, maka semangat saya tetap terjaga sehingga saya tetap optimis bahwa keadaan saya pasti akan menjadi lebih baik. Oleh karena itu, saya tetap membuat impian-impian kedepan yang lebih baik dari kondisi saya saat itu. Contohnya, di tahun 2005, mobil saya adalah Toyota Altis, maka saya telah membuat daftar impian bahwa tahun 2006, saya akan ganti mobil saya dengan Toyota Camry (walaupun "second", karena budget yang saya anggarkan adalah maksimal 300 juta).

Jadi sebetulnya mobil yang saya idam-idamkan sejak th. 2005 adalah Toyota Camry 2400 CC, warna hitam, matic. Saya sudah menempel brosur mobil Camry tersebut di meja kerja saya, baik di kantor maupun di rumah. Saya sudah visualisasikan dan saya affirmasi diri saya, bahwa saya pasti bisa !!!, saya pasti ganti Camry !!! dan seterusnya dan sebagainya. Tahun 2006 berlalu dan mobil Camry belum saya dapatkan. Tapi saya tetap optimis bahwa saya akan dapatkan Camry tersebut, "mungkin waktunya diundur ke tahun 2007" hibur hati saya saat itu. Brosur tetap menempel di meja kerja saya, visualisasi & afirmasi tetap saya lakukan dan sayapun sudah mem "break down" langkah-langkah yang harus saya lakukan untuk mencapai impian saya itu. Dan sepanjang tahun 2006 saya tetap rajin mengikuti pelatihan motivasi, yang 1, 2, 3 bahkan 5 hari dari beberapa pembicara.

Sampai pertengahan tahun 2007, kondisi usaha dan keuangan saya tidak semakin membaik, sehingga sempat membuat saya sedikit frustasi (seperti sudah saya sampaikan diatas), saya sempat dihinggapi rasa pesimis dan sayapun sudah males mengikuti seminar maupun pelatihan lagi, yang saat itu saya pikir malah hanya menghabiskan uang saja. Yaahhh, keliatannya Camry makin jauh dari jangkauan nihhh..., pikir saya. Tapi tetap saja gambar Camry yang gagah itu, setia menempel di meja kerja saya (yaa... masih, tetap optimis lahhh..., walau sudah nggak sekencang dulu lagi sihhh..., perasaan optimis itu).

Bulan September 2007 (kalau tidak salah), karena suatu "kebetulan yang bukan kebetulan", saya ikut seminarnya Pak Adi, yaitu Becoming a Money Magnet (wuaahhh, kalau diceritain.. .., jadi makin panjang nihhh tulisan ini...) yang akhirnya membuat saya ikut Super Camp nya di Via Renata, pada November 2007 yang lalu (saya sudah menceritakan secara panjang lebar di milis ini, bagaimana Super Camp Becoming a Money Magnet telah begitu mengubah hidup saya).

Karena dampak perubahan yang begitu besar dalam hidup saya, maka pada SC berikutnya, yaitu pada bulan Februari 2008, saya "reseat", namun kali ini saya ajak serta istri tercinta saya.
Pada saat sampai di sesi menentukan Skala Prioritas dalam hidup, kami baru menyadari bahwa ada perbedaan dalam menentukan mobil impian, antara saya dan istri. Kalau saya tetap mencantumkan "Camry 2400 CC, warna hitam, matic" sementara istri saya mengimpikan "Nissan Serena" yang berpenumpang 7 orang, alasannya biar bisa menampung semua (benar juga pikir saya, karena anak-anak kami berjumlah 4 orang). Ketika saya tanya ke Pak Adi, apakah perbedaan ini bisa mempengaruhi pencapaian impian ???, kata beliau : "bisa saja terjadi, apabila impian itu adalah sesuatu yang dinikmati bersama. Seperti mobil yang memang untuk dipakai bersama atau rumah misalnya. Untuk hal seperti ini, sebaiknya didiskusikan antara suami dengan istri, sehingga tercapai kesepakatan bersama".
Sepulang SC, kami berdua pun langsung menyusun daftar impian bersama. Dan untuk mobil impian akhirnya disepakati adalah Mitsubishi Grandis, dengan pertimbangan bisa mengakomodir keinginan kami berdua, yaitu tetap tampak seperti sedan namun bisa menampung 7 orang dan harga cashnya sesuai budget yang dianggarkan, yaitu maks. 300 juta.
Tidak menunggu lama, bulan Juni 2008, mobil impian kamipun, yaitu Mitsubishi Grandis 2008 gressss sudah parkir di garasi kami. Dahsyatnya kekuatan niat/intention. ..!!!

Mungkin teman-teman bertanya, bagaimana sihhh..., proses terwujudnya mobil impian kami ini, koq keliatannya enak banget yaaa..., apa mobilnya dateng dari langit atau dapet undian atau memang uangnya sudah ada, sehingga tinggal beli aja. Kalau memang uangnya sudah ada..., khan nggak perlu ngimpi-ngimpi segala... !!!???.

Pada saat mem "break Down" langkah-langkah yang perlu saya lakukan untuk mendapatkan mobil yang saya impikan, langkah pertama yang saya pikirkan adalah mengumpulkan sejumlah uang untuk DP mobil tersebut dengan jumlah yang diperlukan untuk membuat angsuran bulanannya sesuai dengan kemampuan saya (setiap membeli mobil, saya selalu melalui Kredit Pemilikan Mobil).
Pada bulan Mei 2008, ternyata ada orang yang mau mengontrak ruko 2 lantai saya di Jl. Proklamasi-Depok selama 2 tahun dengan harga yang saya inginkan (padahal sudah lebih dari 1 tahun, ruko tersebut saya tawarkan tapi belum laku juga). Bulan Juni 2008, secara "kebetulan" suami teman saya yang bekerja di dealer Mitsubishi, menawarkan mobil Mitsubishi Grandis tahun 2008 baru tapi model lama, dengan harga cukup miring, karena sebentar lagi akan keluar mobil Grandis model baru, yaitu model GT. Karena harga yang ditawarkan cukup menggiurkan dan tinggal satu-satunya, sementara uang kontrakan ruko yang saya terima bulan lalu cukup untuk membayar DP Mitsubishi Grandis yang diperlukan, sehingga besar angsurannya kurang lebih sama dengan angsuran mobil Toyota Yaris yang akan lunas pada bulan Juli 2008 (yang saya beli tahun 2006 yang lalu), maka saya putuskanlah untuk mengambil Mitsubishi Grandis ini.

So...!!!, semua proses tercapainya mobil impian ini, begitu realistis dan memang kami jalani sehari-hari.
Disinilah terlihat betapa dahsyatnya kekuatan niat/intention bekerja (seperti yang sudah dijelaskan oleh Pak Adi). Apabila keinginan kita yang begitu kuat kita pancarkan ke alam semesta dan telah selaras denganNya, maka Tuhan dan seluruh alam semesta akan merespon dan mewujudkan keinginan kita itu dengan mempermudah serta memperlancar segala langkah yang sudah kita susun.

Sebelum saya mengakhiri tulisan ini, izinkan saya menyampaikan sesuatu yang merupakan renungan saya selama menjalani kehidupan ini. Namun saya mohon maaf, apabila nanti terkesan "mengGurui" ataupun "MengKhotbahi" . Saya tidak bermaksud demikian, ini hanyalah sebuah refleksi kehidupan yang saya jalani sampai saat ini.

Menurut perenungan saya, langkah-langkah yang harus dilakukan agar kita bisa menjadi magnet yang akan menarik apapun yang kita inginkan kedalam kehidupan kita, adalah :

  1. Meingkatkan kualitas spiritual Cara termudah meningkatkan kualitas Spiritual, adalah dengan meningkatkan kualitas ibadah, walaupun ibadah ritual tidak selalu identik dengan kualitas spiritual, namun peningkatan kualitas ibadah akan meningkatkan kedekatan kita kepada Tuhan, yang merupakan pondasi yang kokoh untuk berdirinya bangunan spiritualitas kita.
  2. Yakin dengan diri dan kemampuan kita. Jangan pernah berpikir apalagi meyakini bahwa kita adalah pribadi yang gagal, yang tak berguna, yang selalu apes dan yang jelek-jelek lainnya. We All The Best Dan selalu berdamailah dengan diri kita.
  3. Yakinlah seyakin-yakinya tanpa sedikitpun keraguan bahwa apa yang kita impikan itu sejatinya pasti akan tercapai
  4. Syukuri apapun yang kita dapatkan
  5. Take Action Lakukan langkah-langkah strategis yang diperlukan untuk mencapai impian dengan sebaik-baiknya. Ingat Be X Do = Have
  6. Pasrah Berbahagialah dengan apapun hasil akhir yang kita peroleh, itu adalah yang terbaik untuk kita, walaupun itu jauh dari yang kita inginkan. Karena Tuhan Maha Tahu dan Maha Menyayangi hambaNYa. Dia tahu apa yang terbaik buat kita.

Salam berkelimpahan,

Johan

Sesungguhnya banyak sekali kekuatan yang besar didunia ini, tapi salah satu menurut saya yang terbesar adalah kekuatan dari pikiran. Ya, kekuatan dari pikiran Anda tidak salah membaca. Mungkin Anda berpikir bom atom, nuklir, uang, atau kekuasaan. Tapi ternyata setelah saya telusuri lebih dalam, kekuatan terbesar itu muncul dari pikiran. Ternyata pikiran lah yang menciptakan semua hal tersebut.


Saya teringat akan apa yang salah satu pelatih sukses terbaik didunia, Bob Proctor berkata seperti ini "Apapun yang Kita pikirkan cukup lama dan Kita berikan emosi yang tepat, akan bisa kita pegang di tangan kita"

Ternyata memang ada benarnya juga, saat kita kecil pasti kita pernah terus memikirkan sesuatu sampai akhirnya kita mendapatkan hal tersebut, sebagai contoh mungkin kita pernah memikirkan bahwa kita kepingin besok pagi bangun jam 6 pagi. Ternyata besok paginya kita sudah bangun tepat jam 6, bahkan kita bangun lebih cepat dari alarm kita 2 atau 3 menitan. Atau, mungkin saat Anda inginkan sebuah benda, lalu Anda beli majalah atau tabloid yang membahas tentang benda itu. Lalu Anda ketoko tempat benda itu dijual bertanya tentang harganya, spesifikasinya, menyentuhnya, mencobanya. Lalu Anda mencari informasi lagi tentang user barang tersebut diinternet, Anda terus memikirkan betapa kerennya benda tersebut siang dan malam. bahkan tidur memimpikan benda tersebut. Lalu tanpa tau bagaimana caranya, Anda akhirnya mendapatkan barang tersebut . Saya rasa lebih dari 80% orang pernah merasakan hal ini, termasuk saya.

"Inilah yang disebut sebagai hukum daya tarik"

Memang lebih dari 80% pernah terlibat dalam proses seperti yang saya jelaskan diatas, tapi ternyata berita buruknya hanya 1% orang didunia ini yang memaksimalkan kekuatan hukum daya tarik ini. Hanya sedikit orang yang mengerti cara menggunakan cara ini secara sadar dan disengaja. Dan akhirnya orang tersebut benar-benar sukses adanya, orang-orang dalam golongan 1% ini hampir selalu berhasil mendapatkan apapun yang mereka dapatkan, karir mereka, kesehatan mereka, keluarga yang harmonis, kemakmuran, hubungan yang sehat. Beberapa orang yang mungkin Anda kenal yang juga menggunakan rahasia ini dan akhirnya sukses luar biasa sampai hari ini pun kita masih mengenalnya, mereka adalah : Albert Einstein, Sir Isaac Newton, Andrew Carnagie, William Shakespeare, Plato, Beethoven, Thomas A. Edison, Henry Ford, Michelangelo, Rockefeller.

Akhir kata, saya hanya ingin mengatakan kepada Anda jadilah orang-orang 1% ini, pelajari rahasia ini, dan lakukan dengan sengaja dan secara sadar. Belajar kepada orang yang sudah berhasil, memang ada baiknya juga belajar dari pengalaman sendiri, tapi selalu takes time kalau belajar sendiri. Belajar dari orang yang sudah sukses akan mempercepat kesuksesan Anda.Saya yakin hidup Anda akan menjadi lebih dahsyat.

Artikel ini diambil dari www.TheFastTrackLea rning.com

KEKUATAN NIAT / ATENTION

By Purnomo Hadi

Hi All,

Bagaimana kabarnya? Lama saya tidak menulis di milis. Saya ikut senang membaca sukses yang berhasil dicapai teman-teman di milis.

Wah Pak Johan dapat mobil impian nggak ngomong ya? Selamat Pak Johan. Prestasi Bapak menjadi inspirasi saya dan rekan-rekan lainnya.

Thanks banget juga buat rekan-rekan lainnya yang telah berbagi pengalaman dan pengetahuan yang sangat bermanfaat bagi kita semua.

Dalam kesempatan ini saya ingin menyampaikan update khususnya mengenai “niat” atau “intention” untuk mencapai impian/goal.

Banyak orang yang salah mengerti karena berpikir satu-satunya cara untuk melakukan reprogramming pikiran atau impian adalah dengan melakukan visualisasi. Masalahnya, tidak semua orang bisa melakuan visualisasi karena ada orang yang dominan auditori atau kinestetik (perasaan).

Nah ,ternyata berdasar riset, yang lebih penting sebenarnya adalah niat atau intention yang mendasari keinginan kita. Saat kita sudah meniatkan untuk mendapatkan sesuatu selanjutnya kita bisa menggunakan visualisasi, atau auditori (mendengar suara ) atau perasaan (kinestetik) untuk memprogram pikiran bawah sadar.

So, langkah-langkahnya seperti ini:

1. Tetapkan Niat anda (Impian yang sangat spesifik, personal, dan bermakna)

2. Masuk ke kondisi deep relaxation (gunakan anchor yang telah dipasang saat SC)

Beri waktu beberapa saat agar kedalaman rileksasi anda stabil.

Bayangkan, dengar, atau rasakan, momen di mana anda sangat semangat, bahagia, atau yakin. Anda pasti pernah mengalami hal ini. Misalnya saat anda melihat anak anda. Atau saat anda wisuda. Atau momen lainnya yang mempunyai muatan emosi positif yang tinggi.

Setelah merasakan semua perasaan feel good ini anda hilangkan gambar mental itu lalu lanjutkan ke step no 3.

Tujuannya adalah untuk “meminjam” energi positif dari suatu pengalaman positif sebelumnya sebagai energi untuk melakukan “pengiriman” / transmit.

3. Visualisasikan, dengar, rasakan anda telah mencapai dream anda. Gunakan kelima panca indera anda untuk “menikmati” saat anda mencapai impian anda.

Saat melakukan hal ini anda harus dalam kondisi asosiasi. Jangan disosiasi.

4. Rasakan perasaan anda. Kalau feel good… Go Ahead. Kalo merasa nggak enak… berarti ada blocking. Bereskan dengan teknik yang telah diajarkan di SC. Paling mudah pake EFT.

5. Setelah itu lepaskan semuanya. Jangan lagi memikirkan goal anda. Yang anda rasakan hanya perasaan syukur, pasrah, dan bahagia karena goal anda “telah tercapai”.

Untuk no 3, ada baiknya, biar nggak bingung, anda menulis skenario apa yang akan anda bayangkan, dengar, atau rasakan saat anda telah mencapai impian/goal anda.

Salam hangat selalu,

Adi

By: Krishnamurti

(Tulisan ini sebagai pendukung dan pelengkap artikel “Tip Praktis NLP #13″ agar program “GO DOUBLE” yakni “Teknik Cepat & Teruji Jadi MILYARDER” sangatlah mungkin untuk dilaksanakan dan memang dapat menjadi kenyataan)

Kaya Raya tidaklah Berdosa, bukan?

Ya, menjadi kaya raya tidaklah berdosa, bahkan dapat membuat dan menjaga api motivasi semangat hidup tetap dan terus membara. Yang penting kita tidak terikat dengan kekayaan duniawi tersebut dan memiliki tujuan bahwa kekayaan tersebut dapat berguna untuk orang banyak karena uang hanyalah alat atau sarana saja.

Berita baiknya adalah ternyata menjadi Kaya Raya bisa dipelajari dan bisa dicapai oleh siapa saja. Kita hanya perlu memahami bagaimana kerja hukum alam semesta yang berlimpah ini dan tentu saja menjalankannya dengan tulus dan ikhlas.

Namun, sebelum Anda membaca tulisan ini, mohon dicatat hal berikut:

1. Tulisan ini adalah cara pandang dan pengalaman saya pribadi yang belum tentu pas untuk Anda lho ya.

2. Bacanya nyantai aje, gak usah keburu-buru & jangan terlalu serius dong!

3. Baik juga baca sambil refleksi diri dan ambil “Klik” untuk melakukannya.

4. Juga baik saat baca, anggap aja sedang ngobrol dengan diri sendiri

5. Paling baik baca tulisan ini sambil ngopi pahit atau nge-teh pahit ya.

KUNCI PERTAMA: “THE MORE YOU GIVE, THE MORE YOU GET”

Uang adalah energi. Semangat adalah energi. Bagaimana mendapatkan banyak energi? Kuncinya justru melepaskan (RELEASE, GIVE atau SHARE bukan Keep atau Take) energi terbaik dalam diri kita untuk Alam Semesta agar energi yang lebih bersih (CHANGE), energi yang lebih baik (LEARN) dan energi yang lebih besar (GROW) masuk dan menyatu ke dalam diri kita, sehingga hidup kita akan selaras dengan hukum alam (Universal Law) yang berlaku untuk semua makhluk yang ada di planet bumi ini.

Setelah menjadi siklus kegiatan Change-Learn-Grow ini pas dan selaras (baca: nyaman) dengan diri kita, maka teruslah lakukan kegiatan ini agar perputaran energi ini makin membesar, membesar dan membesar dalam diri kita sampai kita tidak bisa menghentikannya. Maka hasil (result) akan secara otomatis berbuah sendiri. Namun, jangan kaget kalau buahnya akan sangat ranum dan lebat.

Dalam bahasa Spiritual (katanya lho) kegiatan ini diartikan sebagai kegiatan berbagi untuk sesama manusia demi kehidupan itu sendiri. Artinya memberi dengan tulus ikhlas tanpa pamrih apapun. Baik sekali bila tangan kiri memberi, tangan kanan tidak mengetahuinya.

Memberi tanpa menyebut nama kita.

Memberi tanpa memberi tahu siapa kita.

Memberi ya memberi saja tanpa berpikir.

Baiklah, agar lebih “seru” kita beri nama kegiatan bagaimana “Menjaga Api Motivasi Semangat Hidup tetap dan terus Membara” ini sebagai kegiatan Berbagi Kehidupan. Dan, sebelum kita berbagi kehidupan baik sekali kita mengerti dulu apa kehidupan itu dengan cara belajar dari kehidupan.

Mindset motivasi latihan ini:

“The More You Give, The More You Get”

“Semakin Banyak Anda Memberi, Semakin Banyak Anda Menerima”

“Memberi lebih Indah dari pada Meminta”

KUNCI KEDUA: “BELAJARLAH DARI KEHIDUPAN”

Mentransfer uang untuk amal, misal: harus 10% ke lembaga keagamaan (bukan

agama lho ya, tapi lembaga atau perorangan) adalah pekerjaan mudah dan sepele. Bawa kartu ATM, masukkan kartu tsb ke mesin ATM lalu tekan nomor rekening lembaga tsb, transfer uangpun selesai deh. “Mau dipakai untuk benar atau tidak, ya dosanya si pengurus. Yang penting niat gua adalah nyumbang” begitu cara pandang umum orang yang punya niat baik tersebut dan memang kita orang moderen diprogram seperti ini.

Namun, menjadikan uang amal 10% tsb menjadi 10, 100 atau 1.000 nasi bungkus dan kita sendirilah yang menyerahkannya ke saudara kita yang membutuhkannya, bukanlah pekerjaan mudah dan sungguh memerlukan kekuatan tekad hati yang tulus (uh. baca ide ini aja udah berat ya? Apalagi menjalankannya he..he..). Karena memerlukan kekuatan otot fisik kaki untuk berjalan dari pintu hati ke pintu hati lainnya.

Namun, sayang sekali umumnya kita lebih memilih cara beramal praktis seperti ini. Cara “Amal Instant 10%” persis seperti menggaji orang lain untuk melakukan pekerjaan amal suci kita. Sehingga mindset kita seperti “Berdagang Kasih” dalam benak kita muncul pemikiran bahwa dengan besarnya sumbangan uang amal ini hidupku pasti damai dan tenang (pesan lainnya: “aku akan dihormati atau dipandang”). Mengapa?

“Kan, gua udah nyumbang Rp. 100 juta untuk kegiatan Amal tsb? Lebih besar dari si Entong yang hanya nyumbang 2 nasi bungkus. Tentu Berkat gua lebih besar dong!”

Berkat yang dihitung oleh mereka yang memiliki paham ini adalah berkat rumah mewah, mobil mewah dan segala sesuatu yang wah! Sesuatu yang kelihatan secara “nyata”.

(Kasihan juga ya untuk mereka yang matanya buta, hidupnya gak ada berkat karena gak ada yang bisa dilihat he..he.. Tuhan gak adil dong dengan yang buta. Ah, pasti ada misteri bahagia lainnya. Tuhan maha adil kok)

Kalo Tuhan boleh bercanda dalam bahasa gaul, pasti (baca: mungkin) Dia akan bilang: “He..he.. kasihan deh elo! Kagak ngarti kalo bahagia tuh mudah dan sederhana banget, tauk! Amal itu ukurannya Cinta / Kasih atau Hati bukan Kalkulasi he..he..”

Catatan Penting!

Tidak ada yang salah dalam Amal Instant 10% dan Amal 2 Nasi Bungkus ini. Yang berbeda adalah pelajaran yang kita dapatkan dalam kehidupan ini. Dalam Amal Instant 10% kita tidak terlalu banyak belajar tentang kehidupan ini, namun Amal 2 Nasi Bungkus ini jika kita lakukan setiap hari, maka dalam 1 bulan saja kita sudah belajar sebanyak 60 pelajaran kehidupan. Pelajaran Cinta Kasih. Itulah dasar berpijak “Menjaga Api Motivasi Semangat Hidup Tetap Membara”

Mindset Motivasi latihan ini:

“Jika kita setia pada hal-hal kecil, maka kita akan dipercaya akan hal-hal besar”

“Kadang Kita Selamat. Kadang Kita Tenggelam. Jika Kita Selamat, Kita Mempunyai Tugas Besar untuk Menolong Orang Lain” demikian Jusuf Islam, penyanyi “Morning Has Broken”

KUNCI KETIGA: “MELEPASKAN KELEKATAN”

Jebakan duniawi adalah kenikmatan indrawi. Kenikmatan indrawi adalah kenikmatan dasar makhluk hidup mamalia, jadi kenikmatan terendah manusia. Kenikmatan yang hanya sebatas kenikmatan alat indra manusia dan bisa berbentuk apapun.

Jika kita tidak memiliki kesadaran, maka akan mudah kita terikat pada kenikmatan indrawi ini. Sekali terikat, bisa terus terikat makin kuat. Untuk itu kita perlu memiliki kesadaran tinggi yang tidak terikat oleh kenikmatan indrawi. Dan, perlu terus menjaga kesadaran tinggi ini agar kiat terus bertumbuh menjulang dengan terus melepaskan keterikatan atau kelekatan.

Kunci melepaskan kelekatan adalah mendefinisi ulang arti kata “Kepemilikan”. Apa itu milik aku? Pada saat kita mengatakan ini adalah milikku, maka saat itu juga aku terikat pada sesuatu (bisa benda, bisa rasa) yang aku sebut milikku itu.

Semakin kita melekat pada sesuatu, maka semakin pula kita tercekat atau terikat pada sesuatu tersebut. Walau sebenarnya ikatan tsb hanyalah bersifat emosi saja.

Sehingga jika kita tercekat akan sesuatu, mudah sekali emosi kita meledak. Contoh: banyak sekali orang menjadi marah saat mobil mewahnya diserempet dan tergores. Sebenarnya yang tergores bukanlah mobilnya, tapi hatinya. Rasa dalam hatinya, rasa yang dikuasi rasa kepemilikan tadi. Kalo kita melihat bahwa mobil tadi hanya besi, ya kitapun mudah sekali memaafkan dan menyelesaikan masalah serempetan tsb.

Donor darah boleh menjadi kegiatan yang sederhana dalam latihan melepaskan kelekatan. Memberikan apa yang Anda miliki tanpa pamrih. Memberikan kehidupan Anda untuk kehidupan orang lain, sungguh sangat mulia.

Kalimat Motivasi latihan ini:

“Hiduplah Sukses Menurut Penilaian Allah, bukan Penilaian Manusia”

“Hidup Sukses adalah Hidup Kaya Raya Berlimpah Makna”

LATIHAN: BERBAGI DAN MELEPASKAN KELEKATAN UNTUK BELAJAR DARI KEHIDUPAN

Berikut beberapa ide untuk kegiatan ini:

1. Pilih pakaian terbaik Anda atau pakaian Favorit Anda (boleh juga benda lain), lalu berikan kepada orang yang tidak Anda kenal dan sedang membutuhkan pakaian. Saya mempunyai kebiasaan untuk hanya memiliki pakaian sejumlah 7 buah saja. Jika saya mendapat atau membeli pakaian baru, maka pakaian lama saya berikan ke orang lain.

2. Membeli sesuatu pada pedagang yang berekonomi lemah dengan harga biasa, namun berikan 1 lembar angpau yang berisikan uang seharga benda yang kita beli dan ini bukan tip, tapi uang Kasih yang mungkin bisa membantu ekonomi keluarga tsb. Salah satu kebiasaan saya adalah menyisihkan sebagian dari hasil Trainer Fee menjadi 10 angpau atau lebih tergantung “feeling” saya saja saat itu.

3. Membuat beberapa Paket Manis (misal: 1 paket kantong yang berisikan: 1 kg gula pasir, 1 kaleng susu kental manis, 3 bungkus supermi atau benda lainnya yang manis) lalu bagikan kepada orang yang Anda rasa membutuhkannya. Sambil latihan peka dan peduli terhadap kebutuhan atau kehidupan orang lain.

4. Melepaskan binatang yang ditangkap manusia kembali ke alamnya. Misal: sisihkan uang Anda untuk membeli: Burung, Belut, Ikan, Kodok atau binatang apapun yang masih hidup, sebanyak yang Anda mampu lakukan. Lalu, lepaskan binatang tsb kembali ke alam, misalnya burung ke udara. Sedangkan belut & ikan ke sungai atau danau dan kodok ke sawah atau pinggiran sungai. Saat melepasakan binatang tsb, coba katakan: bebaslah kamu ke alam semesta ini karena memang kamu milik Dia sang empunya. Jangan kaget bila ketemu ada binatang yang tidak mau pergi menjauh, seperti berterima kasih pada Anda. Takut ya, he..he..he..

5. Jual HP Anda dan uangnya bisa Anda lakukan sbb: Masukkan ke amplop angpau, misal: Rp. 50.000,- di setiap amplopnya lalu bagikan ke orang (baiknya yang tidak Anda kenal) yang menurut Anda saat itu dia sedang sangat membutuhkan uang. Belikan nasi bungkus sebanyak yang bisa Anda belikan dari hasil penjualan HP Anda, lalu bagikan dengan ikhlas kepada orang yang menurut Anda sedang kelaparan saat itu.

Masih banyak contoh lainnya, silahkan Anda lakukan dan pilih sendiri yang sesuai dan selaras dengan misi hidup Anda.

Demikian tulisan sederhana ini sebagai rasa ingin berbagi bagaimana saya menjaga Api Motivasi Semangat Hidup saya agar tetap dan terus Membara. Dan, hidup ini sederhana sekali, ya kan? Maap”in ye, kalo ade salah-salah kate!

“Sungguh Indah jika Allah masih Memberikan Kita Kesempatan untuk Berbagi”

Krishnamurti - Mindset Motivator

Catatan:

Akhir minggu lalu mas Karso ngobrol ngalor-ngidul dengan teman dari
jauh.... Tentang SYUKUR
Diujung diskusi khas pinggir gang itu... ada satu pertanyaan

"Emang apa bedanya Syukur dan Pasrah?"

Sehingga memaksa mas Karso buka-buka ilmu yang disebut etimology
digabung dengan gathuk mathuk khas Solo....
1. Gratitude = Grateful + Attitude
.... PERILAKU SELALU BERTERIMAKASIH itu bukan sekedar mengucapkan
terimakasih. ...
Ini tentang perilaku....
Dari kamus: Grateful: berterimakasih, Gratify: memuaskan, memenuhi,
2. SYUKUR dalam sebuah kitab kuning yang menjadi kajian pondok pesantren
Artinya: pujian, kepenuhan dan kelebatan
berarti kuda yang gemuk walaupun sedikit rumput
berarti tumbuhan yang subur walau tiada hujan

Sehingga "Bersyukur adalah perilaku yang merasa puas / bahagia dengan
yang sedikit maka ia akan mendapat banyak / subur"

Ternyata syukur bukan sekedar di Lidah...tapi
Syukur mencakup 3 sisi:
1. Syukur dengan HATI - kepuasan batin atas anugerah
2. Syukur dengan LIDAH - mengakui anugerah dan memuji pemberinya
3. Syukur dengan PERBUATAN - memanfaatkan anugerah yang diperoleh sesuai
dengan tujuan penganugerahannya.

Sehingga SYUKUR adalah two in one dengan SABAR.
Tidak ada kesabaran tanpa pribadi syukur dan tidak ada syukur tanpa
pribadi yang penuh sabar.

Dan Sabar berarti MENAHAN diri ... termasuk menahan diri dari menyerah.

Jadi SYUKUR jauh dari PASRAH apalagi MENYERAH....

Demikian mudah-mudahan dipahami mas....

Demikian mas Karso "nyerocos" sampai ngos-ngosan ... lalu ditutup
menyeruput wedang teh jahe yang hangat menyegarkan.

Tapi apa bener begitu yah.... Bagaimana menurut anda?

Salam Good Vibes

Supriyadi

Akhirnya hari yang ditunggu-tunggu inipun tiba....", gumamku dalam hati..., sambil memungut koran pagi di teras rumah yang diantarkan bocah loper langganan kami setiap paginya. Yaaa....karena pada hari ini ada sesuatu yang sangat spesial yang kami berdua tunggu-tunggu.

"Pah, kita berangkatnya jam setengah sembilan aja yaaa" ujar istriku disela-sela kesibukannya menyuapi putra bungsu kami yang masih berusia 5 tahun.
"ngapain ... ??? koq pagi amat... khan katanya kumpulnya jam sebelas..." tanyaku keheranan sambil melipat koran pagiku.
"Justru itu... supaya nggak telat..., biasanya hari minggu begini di Puncak macet lhooo....," sahutnya lagi dengan lembut
"... Dwi aja mau berangkat jam delapan dari rumah, tapi katanya sihhh... mau mampir ketempat Momo dulu, baru dari sana berangkat bareng-bareng ke Ponyo..." sambungnya lagi dengan bersemangat. Tadinya aku masih ingin mengatakan bahwa perjalanan dari Depok ke Restoran Ponyo di kawasan Puncak yang asri itu tidak sampai memakan waktu dua jam, tapi melihat ekspresinya yang sangat bersemangat, kuurungkan niatku. Lagipula dari kemarin dia memang sudah tidak sabar untuk segera bisa bertemu dengan para alumni SC apalagi rencananya kita semua juga akan ketemu dengan Pak Adi, Pak Aries dan Bu Ely.... wwoooowwww.. .....
"... oke dehh, tapi jam sembilan aja yaa yaang....." pintaku sambil bersiap menuju kamar mandi.

Memang selepas kami berdua ikut SC BaMM pada bulan Maret 2008 yang lalu, rasanya selalu ingin bisa berkumpul dengan para alumni SC yang lain, karena setiap kali berdekatan dengan mereka , kami berdua merasakan energi yang lembut, hangat and so friendly yang mereka pancarkan, juga energi kedamaian yang begitu nyaman yang dipancarkan oleh Pak Syahsyam, apalagi energi yang dipancarkan oleh Pak Adi, Pak Aries atau Bu Ely.... wuaahhhh luar biasa kuatnya.

Pada saat pertama kali merasakan sensasi energi ini, yaitu ketika gatehering SC yang pertama di kantornya Pak Tito, dimana saat itu aku merasakan perasaan yang sangat damai dan nyaman ketika berdekatan dengan Pak Syahsyam, maupun perasaan yang tidak enak ketika Pak Rahman menceritakan sesuatu yang agak "seyem-seyem", (beberapa peserta gathering pun merasakan hal ini termasuk Bu Retno Arifin-my dearest wife-), awalnya aku dan istri merasa ini hanyalah imajinasi kami belaka-karena hal ini tidak pernah alami sebelum kami ikut SC-, tapi ketika kami bertemu lagi dengan Pak Adi dan Bu Ely di Hotel Santika (ketika acara workshop TSOM-Gramedia) , dimana kami lagi-lagi merasakan energi positip yang sangat kuat sekali ketika berdekatan dengan beliau berdua.... !!! , kami menjadi yakin bahwa energi itu (baik positip maupun negatip) memang mengalir dan saling mempengaruhi. Semua orang bisa merasakan energi ini hanya mungkin saja kita tidak menyadarinya bahkan mengabaikannya karena ketidak tahuan kita tentang hal ini.

Akhirnya pukul 09.15 kami berdua ditemani supir berangkat menuju ke restoran Ponyo yang menjadi lokasi berkumpulnya para alumni SC sebelum bertemu dengan Pak Adi, Pak Aries dan Bu Ely yang rencananya dijadwalkan jam dua siang.
Setelah setengah jam menempuh perjalanan, tibalah kita di kawasan Cibinong.
"Mah..., telpon Dwi dong..." pintaku begitu mobil mulai memasuki gerbang tol Cibinong
"tanyain udah sampe mana...., terus tanya juga di Cipayung macet apa nggak...., kalau macet khan kita bisa lewat sentul selatan" ujarku lagi sambil merubah chanel radio ke saluran radio Elshinta untuk mendengarkan laporan arus lalu lintas.
Tidak berapa lama, terdengar percakapan istriku di HP Nokia N-82 nya dengan seseorang yang dari pembicaraannya kelihatannya teman bicaranya adalah Dwi.
"Ohh yaa pah, Dwi baru aja keluar dari gerbang tol Ciawi...., jadi belum tau di Cipayung macet apa nggak" sahutnya selepas menutup pembicaraan di HPnya.
"tapi dia bilang sihhh... nggak usah kuatir... , karena dia bareng dengan dua orang "suhu" yang lagi "Trance", Pak Syahsyam dan Momo. Energi "positip thinking" dua suhu ini pasti akan membuat jalanan jadi lancar...., kata Dwi sihhh gitu...." ujarnya lagi.

Tak berapa lama kamipun sampai di pintu keluar tol Ciawi, dan pada saat yang bersamaan terdengar di radio mobil kami, suara penyiar Elshinta sedang menyampaikan laporan kepada seorang petugas dari kepolisian Bogor, bahwa menurut seorang pendengar Elshinta yang sedang menuju kawasan Puncak, telah terjadi kemacetan di pertigaan Mega Mendung.
"betul mbak Regina..." terdengar suara petugas dari kepolisian Bogor itu mencoba menjelaskan.
"memang tadinya terjadi antrian yang cukup panjang di pertigaan Mega Mendung, untuk itu sejak setengah jam yang lalu sudah kita berlakukan buka tutup, dimana saat ini arus yang dari Jakarta menuju Puncak sudah kita berlakukan satu arah untuk mendorong segera arus dari bawah keatas" ujarnya.
"Jadi arus yang dari Jakarta menuju Puncak saat ini cukup lancar yaa... pak"
tegas penyiar yang bernama Regina ini lagi.
"Benar sekali..., saat ini arus lalu lintas yang keatas relatif lancar" sahut petugas itu mengiyakan.

Benar sekali !!!. itulah kata-kata pak Polisi tadi. Dan memang benar sekali, karena Ketika selepas pintu tol Ciawi, kami belok kekiri mengambil jalur yang menuju Puncak, arus lalu lintas begitu lancar. Dilampu merah pertigaan Gadog yang biasanya terjadi antrian yang cukup panjang, terkesan begitu lengang. Bahkan pertigaan Mega Mendung dan kawasan Cisarua yang selalu menjadi simpul-simpul kemacetan di hari libur, saat itu benar-benar lancar.... !!! Fantastic ........!!!
Melihat hal ini, kontan aku teringat pembicaraan dengan istriku tadi, ketika aku memintanya bertanya kepada Dwi tentang arus lalu lintas dikawasan Cipayung, macet atau tidak !!!???.
"kenapa sihh..., koq aku masih saja terbawa dengan pola pikir lama, yang kadang-kadang tetap saja berpikir negatip. Kenapa masih harus takut dengan kemacetan !!!??" bisikku dalam hati.
"Kenapa aku tidak bisa seperti kedua orang "suhu" yang disebut-sebut Dwi tadi, yang aku yakini pasti selalu berpikir positip, sehingga selalu menarik hal-hal yang positip pula kedalam diri dan hidup mereka" sesal batinku lagi.

Dalam hal lancarnya arus lintas yang kami alami ini, mungkin banyak orang berpendapat : "Yaaa... memang kebetulan saja pada saat kita lewat di kawasan itu, pas sedang diberlakukan jalur satu arah, wajar-wajar saja dong kalau arus lalu lintasnya menjadi lancar". Tapi menurut kami berdua, tidak ada yang kebetulan di dunia ini. Semuanya akan tejadi sesuai dengan apa yang ada dalam pikiran kita. Itulah dahsyatnya kekuatan energi positip yang bersumber dari pikiran yang positip yang dipandu oleh hati yang positip (baca : Bersih).
Kini, Kami semakin meyakini itu .... !!!

Karena lancarnya arus lalu lintas, tidak berapa lama tibalah kami ditempat yang dituju. Dari halaman parkir mobil sudah terlihat rombongan kaus hitam-hitam "I am A Money Magnet" di meja depan restoran itu. Ternyata banyak juga yang sudah datang. Terlihat bung Rizal yang sedang sibuk jeprat-jepret kameranya dan Dwi yang begitu asyiknya bercengkrama dengan Momo. Ada pula Bung Andre dengan penampilan "flamboyan" nya sedang terlibat pembicaraan serius dengan Pak Prasetyo yang datang bersama pasangan yang memang
"tidak kebetulan"
menjadi istrinya, yaitu Ibu Aloysia. Ada Pak Rahman yang semakin cerah saja wajahnya dan Pak Syahsyam Susilo yang selalu menebarkan aura kedamaian ke sekelilingnya. Terlihat pula Ibu Winda "Syukur" Wijaya yang membawa serta suami dan putera tercinta. Luar biasa.... !!!, benar-benar pertemuan yang membahagiakan dan patut di syukuri. Terima kasih Tuhan, atas segala karunia ini. Amin ...

Ketika makanan dan minuman yang telah kami masing-masing pesan, mulai berdatangan, tiba-tiba muncul Pak Surya dengan senyuman khasnya dan langsung bergabung. Dan yang hebatnya adalah, pada saat kami ingin membayar makanan kami tersebut (karena kesepakatannya memang bayarnya masing-masing) , tiba-tiba Pak Surya berkata :
"Biar saya saja yang bayar semuanya" katanya dengan mantap.
Padahal Pak surya hanya pesan karedok lho... (mungkin sedang diet). Wahhhh... tau begini, kita pesan yang banyak aja yaaa... (he...he...he. ..). Terima kasih banyak yaaa Pak Surya......, sering-sering kumpul dengan kita-kita yaaaa......

Tepat pukul dua siang, kami semua mulai beranjak meninggalkan Restoran Ponyo dengan wajah semringah menuju Via Renata yang selalu menjadi tempat diselenggarakannya SC "Becoming a Money Magnet" untuk group Jakarta.
Ketika kami tiba di tempat diselenggarakannya SC, ternyata kegiatan SC baru akan memasuki sesi "Forgiveness" . Agar tidak mengganggu, kami semua berkumpul di beranda di lantai 2 yang letaknya persis didepan ruangan tempat berlangsungnya kegiatan SC BaMM tersebut. Tak lama kemudian lamat-lamat terdengar suara Pak Adi sedang memandu seluruh peserta menjalani sesi "Forgiveness". Ketika sesi ini telah berjalan beberapa menit dan sayup-sayup terdengar suara Charles Hutagalung melantunkan lagu "Ayah", kami mulai mendengar suara tangisan dari dalam ruangan dan langsung pikiranku menerawang ke November 2007 yang lalu, pada saat pertama kali mengikuti SC. Dimana di sesi ini aku juga menangis sejadi-jadinya untuk menumpahkan segala perasaan yang campur aduk yang berkecamuk di dadaku pada saat itu.
Namun setelah itu, diakhir sesi, aku benar-benar mendapatkan pencerahan yang luar biasa yang selanjutnya memberikan perubahan besar pada sikap, perilaku maupun kehidupanku secara keseluruhan. Pada sesi "Forgiveness" inilah aku benar-benar bisa merasa lepas dan bebas dari himpitan emosi yang begitu negatip yang telah puluhan tahun mencengkeram diri ini, yaitu perasaan marah maupun bersalah yang begitu dalam. Di sesi inilah aku betul-betul bisa merasa dimaafkan maupun memaafkan secara tulus orang-orang yang sebenarnya mencintaiku, Ayah dan Ibu yang sudah tiada maupun istri dan anak-anak, serta yang paling penting menurutku adalah aku telah bisa dimaafkan oleh diriku sendiri maupun memaafkan diriku sendiri.

Untuk teman-teman yang baru saja selesai mengikuti SC yang katanya terakhir ini, dan mengalami "sesuatu" pada saat mengikutui sesi "Forgiveness", dimana anda merasa seperti terbebas dari himpitan batu yang begitu besar, berarti
ada sesuatu yang terjadi dengan "subconscious" anda. Yakinlah bahwa hal ini pasti akan membawa perubahan pada diri dan hidup anda cepat atau lambat. Itu pasti akan bekerja !!!.
Jaga dan tingkatkan terus perubahan yang terjadi ini, dengan saling berhubungan dengan para alumni SC yang lain melalui Gathering ataupun dengan bergabung di milis ini.

Selesai sesi "Forgiveness" , kami semuapun masuk ke ruangan dan seketika suasanapun menjadi mengharu biru, ada perasaan bahagia, sedih dan haru menjadi satu. Tak dapat dilukiskan dengan kata-kata. Pada kesempatan itu, seluruh alumni yang hadir pada saat itu menyampaikan rasa terima kasih yang sangat dalam buat Pak Adi & Bu Stephany, Pak Aries, Bu Ely, Pak Sasmita, Pak Hindra beserta seluruh jajarannya dari Aquarius serta semua yang terlibat dalam pelaksanaan SC BaMM. Karena workshop SC BaMM ini telah begitu merubah hidup teman-teman semua. Kami juga menyampaikan harapan, bahwa akan tetap ada pelatihan yang sejenis sebagai pengganti SC ini, yang akan diberikan oleh Pak Adi maupun Pak Aries, sehingga akan lebih banyak lagi orang yang akan tercerahkan hidupnya. Selanjutnya, kami semuapun, satu persatu menyampaikan sekedar "testimony" singkat kepada semua peserta SC yang baru saja menyelesaikan seluruh kegiatannya. Dimana pada intinya semua pesan yang disampaikan hampir sama, yaitu "Yakin dengan segala apa yang diajarkan dan diberikan selama di SC dan konsisten mengerjakan tugas-tugas yang diberikan, maka perubahan kearah yang lebih baik pasti akan terjadi".
Yakin - Syukur - Pasrah

Akhirnya waktu jualah yang harus memisahkan kita, sekitar pukul empat sore, kamipun bersiap-siap kembali ke rumah kami masing-masing.
"Ehh Wi...." cepet yuukkk..., ikutin rombongannya Pak Adi dan Pak Aries...., jalanannya dijamin lancar ...." ujarku kepada Dwi, ketika melihat mobil yang membawa rombongan Pak Adi dan Pak Aries mulai beringsut meninggalkan Via Renata.
"Ohh ..iyaa, bener...., energi beliau berdua pastinya dahsyat banget, dan pasti bikin jalanan lancar.... " sahut Dwi, menimpali ajakanku dengan bersemangat.
"So pasti itu....." sahut istriku ikut-ikutan nimbrung.
"Soalnya udah dua kali dibuktiin" ujarnya lagi.
Memang pada setiap selesai mengikuti acara SC yang lalu, sudah dua kali kami pulang dibelakang rombongannya Pak Adi & Pak Aries, dan selalu saja arus lalu lintas yang menuju Jakarta sangat lancar, karena begitu keluar dari Via Renata arus lalu lintasnya sudah satu arah sampai ke jalan yang menuju gerbang tol Jagorawi.

Dan ternyata sekarangpun, begitu keluar dari gerbang Via Renata, arus lalu lintasnya lagi-lagi sudah satu arah dan ternyata juga sampai ke pintu tol Jagorawi. Padahal, supir kami baru saja bilang bahwa dia dapat cerita dari supir yang baru sampai di Via Renata, yang akan menjemput salah satu peserta SC, bahwa arus lalu lintas dari Puncak yang menuju Jakarta macet sekali dan antriannya sangat panjang.
Begitu juga percakapan yang kami dengar di radio, antara penyiar Elshinta dengan seorang petugas Polisi, yang menjelaskan bahwa alasan cukup lamanya diberlakukan arus satu arah dari Puncak menuju Jakarta, karena antrian kendaraan yang turun ke Jakarta sudah sampai di perbatasan Cianjur ..... !!!???, So, apakah ini masih mau disebut sebuah kebetulan .... !!!???.
Kami yakin sekali bahwa energi kebaikan Pak Adi, Pak Aries, Bu Ely dan semua yang terlibat di SC ini begitu tulusnya, sehingga Tuhan beserta alam semesta merespon itu semua dengan kebaikan yang berlipat-lipat dan memudahkan semua urusan mereka. Yakinlah itu...., karena kita semuapun bisa mewujudkan itu !!!. Sukses dan bahagia selalu

PS : Sorry, kalau kepanjangan dan bergaya cerpenis
Soalnya Ketularan Bu Agnes Jessica ... He...he...he. ...



Salam Berkelimpahan,

Johan-SC X